[Fiksi] Kebijakan Admin yang Membuat Semangat Menulis Menjadi Pudar

[caption id="attachment_125204" align="aligncenter" width="400" caption="---from google---"][/caption]

Kupikir, ini memang dua sisi yang amat berlainan. Tapi senyatanya memang ada dan aku mendapatkan berita ini dari mimpiku semalam, bukan ketika titi yoni, bukan ketika gondo yoni, tapi ketika puspo tajem. Jadi, ini mendekati kebenaran coy.. Tapi ingat!! Ini cerita fiksi. Jadi, ini tidak bisa diperdebatkan. Ini murni fiksi.

Let’s cekidotttt.. wakaka..

**

Lomba-lomba di Kompasiana memang menghadirkan hadiah yang cukup menggiurkan. IPad, IPhone, dan lain-lainnya. Salah satu rangsangan yang didesain admin untuk menumbuhkan semangat menulis dan merekrut member-member baru adalah dengan lomba-lomba seperti ini.

Tapi sayang seribu sayang. Semua lomba memang didesain untuk member-member yang belum pernah memenangkan lomba.

Sedangkan mereka yang sudah pernah menang lomba.. hmmm.. jangan harap jika ikut lomba akan menang lagi. Sudah dech.. dijamin. Sebagus apapun tulisanmu, tapi jika kamu sudah pernah dapat IPad.. atau dapat Nokia N8.. ah.. jangan harap bisa menang lagi.

**

Jejak langkah para pemenang lomba-lomba menulis di Kompasiana amat mudah dicari. Ketika lomba IB Blogging Day, Purnawan Kristanto dan Neng Tita telah berhasil mendapatkan notebook dan kamera. Ketika lomba menulis tentang Kompasiana, kompasianer Shulhan Rumaru juga pernah mendapatkan hape keren. Lomba Old and New, Priharsini juga sudah mendapatkan hadiah. Terakhir, si Yusran Darmawan memenangkan lomba Ngeblog Seharian. Pada generasi sebelumnya, tercatat si Hadi Samsul dan beberapa kompasianer kawak berhasil mendapatkan hape.

Kepada para pemenang, cukuplah dikau sampai disini saja. Jika kamu ingin memenangkan lomba lagi.. ah.. utopis akan mendapatkan hadiah lagi. Dijamin pasti tak akan pernah lagi menjadi pemenang. Semua akun para pemenang telah ditandai. Jadi, takkan mungkin menang lagi, sebagus apapun tulisanmu.

**

Kebijakan admin ini memang bagus dari sisi admin. Hadiah-hadiah bisa diberikan secara merata kepada banyak member. Member-member baru semakin bersemangat untuk menulis. Pengalaman mendapatkan hadiah dari lomba ngeblog memang amat sulit dilupakan. Dan itu akan memacu tumbuhnya member baru. Karena ada lomba. Karena ada hadiah.

Tapi disisi lain, oh.. ini bisa jadi merupakan hal yang tidak nyaman bagi para pemenang lomba-lomba sebelumnya, kecuali jika mereka hanya punya satu niat.. menulis untuk berbagi saja dan bukan untuk mengejar hadiah. Sebab apa?? Sebab tentu takkan bisa kamu mendapatkannya lagi.. sebagus dan seapik apapun tulisanmu.

Saranku, jika kamu sudah pernah memenangkan lomba di Kompasiana, tetaplah ikut berpartisipasi dengan niat berbagi tulisan bagus. Tebarkan ketajaman penamu dengan informasi-informasi yang menarik dan bermanfaat. Jauhkan niat menulis untuk mengejar hadiah. Sebab.. tentu itu tak mungkin lagi buatmu.

**

Sebenarnya aku punya saran untuk admin. Jika sudah waktunya, segera saja diumumkan untuk men-set up ulang kembali sistem ini sesegera mungkin. Segera saja diumumkan bahwa mulai hari ini, tanggal ini, dan tahun ini, kami telah men-set up ulang sistem hadiah sehingga semua member, baik yang sudah pernah memenangkan lomba dan yang belum pernah memenangkan lomba, akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan hadiah di even-even lomba berikutnya.

Tapi jika kebijakan admin tetap seperti yang sekarang ini, ya bagus-bagus saja. Itu tidak masalah dan sepenuhnya hak admin untuk mengambil kebijakan itu. Bagi member-member baru.. silakan segera mengikuti even-even lomba yang mulai marak lagi. Kejar hadiah secepat mungkin. Penuhi tubuhmu dengan keringat dan darah untuk menulis sebaik mungkin agar hadiah lomba segera mendekatimu. Buatlah tulisan-tulisan yang bernas dan menarik. Kami akan selalu menanti tulisan-tulisan itu.

Tapi bagi yang sudah pernah menang.. haha.. kusarankan untuk hanya membayangkan Jennifer Aniston topless saja.. dan jangan pernah membayangkan lagi hadiah-hadiah lomba di Kompasiana.. wakakaka.. [ ]

Salam Kompasiana,

Mr. President