Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 30 – “Duta Lingkungan Hidup”

29 Desember 2009   00:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:44 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini sungguh luar biasa. Aku berada di deretan bangku terdepan untuk menyaksikan bagaimana kontes pemilihan Duta Lingkungan Hidup berlangsung sangat meriah. Seorang wanita peserta kontes, yang memiliki alis nanggal sepisan dan memakai baju yang didesain seperti daun-daun pohon jati yang ditumpuk, berhasil menjawab pertanyaan seorang profesor yang botak, ahli lingkungan hidup.

"Mengapa terjadi banjir bandang?" tanya si panelis.

"Karena hutan telah gundul.." jawab si wanita. "Segundul kepala Anda, Tuan Profesor.."

Seorang lagi, wajahnya mirip Leony, berdiri dengan pede, memakai mahkota yang berasal dari tanaman sejenis sansiviera. Bajunya adalah rumbai-rumbai rumput gajah. Dan dia berkata,"Selamatkan bumi dari global warming.."

Seorang lagi wanita yang matanya indah sekali, terlihat memakai baju simple berwarna hijau campur kuning. Kulitnya yang putih dibalut baju yang menyerupai daun-daun pisang yang berlipat-lipat. Mahkotanya dihias menyerupai bunga pohon pisang. Kakinya memakai sepatu yang warna dan desainnya mirip bonggol pisang. Semua serba pohon pisang. Aku berharap.. mudah-mudahan tak ada pisang di dalam baju itu.

Bagiku, isu lingkungan hidup memang isu global. Dan seperti yang telah terjadi saat ini, tak ada kampanye lingkungan hidup yang benar-benar menarik media untuk meliputnya. Kini.. aku punya ide untuk itu.

**

"Mereka akan berkumpul dan bertemu dengan Mr. President.. hari ini.." kata Natalia. Alisnya terangkat. "Memangnya.. Anda mengundang mereka, Mr. President?"

"Tidak.. sepertinya. Mereka mungkin akan memberikan semacam presentasi untuk kampanye lingkungan hidup.." jawabku berkilah. Ah.. kayak tak tahu siapa Mr. President saja. Masak.. wanita-wanita yang sedemikian indah itu tak diundang ke istana.. ya.. sayang, donk. Aku melirik Natalia lagi. Dan sepertinya.. dia percaya. Tapi sama sekali belum tentu. Aku tahu siapa dia.

**

"Kami berterima kasih sekali kepada Anda, Mr. President. Kami tersanjung. Sepanjang penyelenggaraan pemilihan Duta Lingkungan Hidup selama beberapa tahun terakhir ini.. tak ada perhatian sama sekali dari pemerintah. Kini Anda malah mengundang kami dan akan membuat rencana baru untuk kampanye lingkungan hidup.." ketua panitia memberi pengantar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun