Tak ada yang kuperbuat selain membuat dia tersenyum kala sedih, dan membuatnya bangkit kala jatuh. Dia masih menganggapku sahabat ketika itu, hingga aku mengajarkan cinta kepadanya. Cinta bukanlah pengorbanan berapi-api, tapi cinta adalah ketika aku membutuhkannya untuk duduk disampingku karena hanya itu yang membuatku nyaman.
Cinta bukanlah bom yang meledak dengan keras hingga menggetarkan seluruh penjuru bumi, tapi cinta adalah suara gesekan daun bambu di malam hari yang berpadu dengan simfoni rasa peduli di setiap kesempatan. Cinta adalah gemericik air, cinta adalah harmoni yang sederhana.
“Happy new year, Putri.. I always love u..” bisikku kemudian.
Tak terdengar lagi suara kembang api. Yang terdengar hanya suara lirih dari Putri. “Me too..” [ ]
Salam Kompasiana,
Mr. President
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H