Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Permak Mrs. V Hanya Sepuluh Juta Rupiah

26 Juli 2011   01:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:23 1848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1311644118782153030

[caption id="attachment_125068" align="aligncenter" width="256" caption="from google"][/caption]

Dilansir detik.com, operasi vagina ternyata tidaklah begitu mahal. Hanya sekitar 10 juta saja biayanya. (sumber : detik.com)

Dan menurut berita hebat ini, operasi plastik tersebut sanggup ‘merenovasi’ vagina yang sudah ‘remuk’ agar menjadi ‘kinclong’ lagi luar dan dalam. Bagi pasangan suami isteri yang sudah lama kawin, operasi ini mampu mengembalikan sensasi seperti waktu malam kedua dulu.. (yang malam pertama sudah sama pacar sih.. wakaka..)

**

Operasi plastik vagina ini memang tergolong bedah estetik. Jadi, faktor keindahan lebih mengedepan. Hmm.. jadi memang ada definisi ’tampilan indah’ vagina dan ’tampilan jelek’ vagina. Untuk faktor tampilan jelek dikarenakan faktor trauma atau faktor melahirkan yang sulit, maka operasi ini amat diperlukan.

Hmm.. aku jadi ngelamun lamaa sekali. Bagaimanakah ’tampilan jelek’ vagina itu?? Membayangkannya saja amat sulit secara memang kita tidak pernah melihat even pameran vagina. Jadi tak pernah bisa membanding-bandingkan mana yang ’indah’ dan mana yang ’jelek’. Wakaka..

Andai saja pameran itu bisa diselenggarakan di Jakarta Convention Hall.. Wakakaka..

**

Tapi mari kita mencoba mengungkap sisi estetis ini. Jika kita melihat pameran patung kontemporer atau datang ke galeri seni pahat, apalagi galeri seni ukir, kita memang disuguhi karya hebat para seniman. Lekuk pahatan yang amat eksotis dan ornamen yang indah menjadi tontonan yang menarik.

Menurutku, dokter bedah plastik vagina harus bekerja sama dengan para seniman kelas atas ini. Dengan tarif yang lebih mahal, bentuk vagina bisa dimodifikasi dengan lebih detail laksana mahakarya para seniman itu. Mungkin sedikit membutuhkan waktu. Tapi jika bisa bersabar, maka akan terwujudlah mahakarya agung vagina seni kelas wahid dengan cita rasa eksklusif.. wakaka.. (gak kebayang gimana modelnya..)

**

Menurut Prof. Dr. dr. David Perdanakusumah, SpBP(K).. seorang ahli bedah vagina ini, secara teoritis ukuran standar lubang vagina adalah dua jari. Jika sudah lebih dari itu, berarti sudah longgar. (sumber : detik.com).

Hmm.. ini juga sulit kupahami. Jadi memang ada ya teori mengenai standar lubang vagina. Berkali-kali aku membuka kamus DDC, tak pernah kutemukan teori itu. Kalau Teori Pembelajaran, Teori Kepemimpinan, Teori Evolusi Darwin.. semuanya ada. Tapi ini Teori Ukuran Standar Lubang Vagina. Sepertinya ada literatur khusus yang hanya dimiliki oleh pak profesor ini. Atau mungkin ini semacam hasil penelitian yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.. dengan cara.. ahhhh.. tak kuteruskannnnn.. wakakaka..

Jika memang akan ada penelitian seperti itu lagi.. aku mau dech.. jadi relawan penelitian itu.. karena.. modalnya cukup dengan dua jariku sajaaaa.. dan respondennya?? dari kompasianer bisa gak ya?? wakaka..

**

Tak bisa dipungkiri, teknologi telah berpengaruh dalam berbagai segi kehidupan, termasuk teknologi bedah plastik. Urusan kecantikan dan keindahan, telah berpadu dengan teknologi untuk mewujudkan sebuah kondisi dimana ’fisik’ amat jauh diperhatikan daripada ’non fisik’. Banyak orang rela mengeluarkan puluhan hingga ratusan juta untuk mempermak hidung, alis, pipi, kerutan, dan bahkan payudara hingga vagina.

Tetapi.. ironisnya memang tak pernah ada kepedulian untuk mempermak hati dan jiwa agar bersih dari unsur keserakahan, kebohongan dan kemunafikan. Semuanya memang indah, semuanya memang cantik dan tampan. Tapi hati dan jiwa tak lebih dari sebuah onggokan kotoran bau yang dipenuhi setan. Hiiiiii...wakaka..[ ]

Salam Kompasiana,

Mr. President

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun