Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 68 – “Merayu (Part-2)”

27 Februari 2010   01:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nothing could change what you mean to me

There's lots that I could say

But just hold me now

Cause our love will light the way

Seandainya aku bisa memegang matahari dan memaksanya untuk tak bersembunyi dulu di ufuk barat. Seandainya aku bisa menahan waktu. Seandainya itu bisa terjadi.

Namun itu tak bisa kulakukan hingga aku harus memandang Putri Awan dengan santun, dan berkata padanya,"Malam ini segalanya istimewa untukmu. Malam ultahmu dengan segala hal yang bisa kubuat. Biarkan aku menjadi Mr. President yang membuatmu bahagia.."

Dari kejauhan kulihat beberapa pasukan khas Tentara Angkatan Udara sudah menjemputku. Suara baling-baling helikopter terdengar nyaring dalam beberapa detik kemudian.

"Mr. President. Heli sudah siap. Silakan Nona Putri Awan.." teriak Simon, pengawalku yang juga ikut.

"Oke.. the journey is beginning.. Come on sweety.." aku merangkul Putri Awan dan kami menaiki heli. Dia tersenyum amat manis. Sejuta senyum kupu-kupu.

**

"Kita akan keliling Jakarta dulu sepuasnya.." kataku pada Putri Awan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun