"Pak Ontoseno.. saya mau curhat perihal masalah pribadi saya.." kataku pada Ontoseno dengan serius.
Pak Ontoseno kaget.
"Maaf Mr. President. Kalau soal itu.. saya benar-benar tidak bisa menjadi teman curhat Anda. Mohon maaf sekali.." jawab Ontoseno.
"Lho.. mengapa begitu?" tanyaku ingin tahu.
"Benar Mr. President. Saya bukanlah orang yang tepat untuk itu.." kembali Ontoseno tak menghiraukanku. "Saya pasti akan membuat masalah pribadi Anda makin runyam. Saya mohon maaf.."
**
Lantas aku menemui Jemangin, si kepala rumah tangga istana kepresidenan.
"Lho.. kok saya to Pak Presiden.. bukannya saya mau menolak curhat sampean.. tapi.. jelas saya bukan orang yang pas.." Jemangin juga menolakku.
**
Natalia?? Ah. Dia sedang di luar negeri. Aku bisa curhat dengannya via telepon atau internet. Tapi, curhat memakai media jelas tidak bagus. Aku perlu orang yang secara face to face mau mendengarku dan memberikan nasihatnya kepadaku.
Ternyata Ontoseno tak tinggal diam. Ia memanggil salah satu koleganya, seorang konsultan masalah-masalah kepribadian. Namanya Mr. TAIL SW. Nama yang aneh. Kata Ontoseno, orang itu pernah lama tinggal di luar negeri, mempelajari berbagai ilmu kepribadian, dan terakhir, dia malah sering mengkaji ilmu kepribadian ala jawa. Orangnya botak dan tak mempunyai kumis atau jambang. Full plonthos.