"Halah.. itu mah lagunya Opict.. obat hati itu lima perkaranya.."
"Haha.. Opict kan belakangan ini saja. Tapi tombo ati iku limo sak wernane.. sudah ada dari dulu kala.."
**
"Tapi.. mengapa Anda bersedih, Mr. President?" tanya Pak Tail.
"Ya sedih.. ya jenuh.. ya bete.. ya bingung.. " jawabku datar. "Entah apa sebabnya. Yang jelas, sebagai presiden di negeri ini.. itu-itu saja pekerjaan saya.. jenuh banget.. dan saya sedih sekali.. banyak masalah yang datang akhir-akhir ini. Anak buah saya yang korupsi lah.. orang mengolok-olok saya kayak kebo lah.. dan lain-lainnya.."
"Busyet! Menjadi presiden kok jenuh. Kayak orang kerja kantoran aja jenuh. Anda ini bisa melakukan inovasi apapun yang Anda mau, Mr. President.. jadi.. tak perlu boring seperti itu.. Boring.. pergi kelaut aje lu.."
"Iya ya.."
**
"Lantas.. apa tips untuk saya, Pak Tail?" tanyaku serius.
Pak Tail diam sejenak. Mungkin berpikir untuk memberikan tipsnya kepadaku.
"Begini saja, Mr. President. Saya ingin Anda menuliskan kalimat saya ini di sebuah kertas yang besar, dan tempelkan di ruang pribadi Anda. Baca saja tulisan saya itu setiap hari.. dan saya yakin.. Anda tak mungkin boring.."