"Terakhir, saya mempunyai kerajaan bisnis. Kita bisa mengembangkannya kapanpun kita mau. Kita akan menjadi kampiun dan menjadi raksasa." Putri Awan mengakhiri kata-kata lamarannya.
**
"Hmm.. menggiurkan juga.. " gumamku kemudian. "Tapi.. yang ingin kutahu adalah.. bagaimana kebersamaan kita..?"
**
"Mr. President. Kita bisa meningkatkan kualitas kebersamaan. Disaat-saat tertentu, kita bisa bertemu." jawab Putri Awan.
"Disaat tertentu? Maksudnya?" tanyaku ingin tahu.
"Mr. President. Saya harus sering turun ke daerah membina partai saya. Selain itu saya harus sering mengontrol bisnis saya yang tersebar di berbagai propinsi. Saya bukan tipe wanita yang bisa berdiam diri tenang di rumah, Mr. President. Saya sibuk.. tapi, sekali lagi.. ada waktu-waktu tertentu kita bisa bersama.." jawab Putri Awan.
Aku sempat tercenung juga. Memang begitulah tipe wanita sibuk. Selalu berlari kesana kemari. Sulit dikejar dan ditangkap. Masalahnya.. bagaimanakah jika tiba-tiba aku sangat membutuhkannya??? (Pertanyaan terakhir ini.. khusus dewasa.. Yang belum dewasa.. tentu belum tahu maksudnya..)
**
Ajudanku kembali membawa seorang wanita. Wanita ketiga yang membawa ikrar lamaran untuk mendampingiku. Wanita itu bernama Natalia. Ia tersenyum-senyum padaku. Aku berusaha objektif. Tapi dia tetap tersenyum terus tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Bicaralah.. dan apa yang sedang kamu bawa.." terpaksa aku menyuruhnya bicara.