Aku mengira ini pantas sekali mereka dapatkan. Aku memang ingin menyambut anak-anak kecil cerdas dari komunitas orang-orang kaya itu. Mereka anak-anak orang kaya. Mereka mempunyai taman bacaan canggih yang bernama "THE MIRACLE BOOK COMMUNITY". Dan tepat sekali jika keempat jenderal telah kuundang untuk mengikuti acara ini.
Kulihat sekilas, media-media online news sedang mengulas adakah bahaya mendadak untuk negara ini hingga Bapak Presiden meminta Panglima Angkatan Darat, Laut, Udara dan Kepala Kepolisian untuk datang bersamaan ke istana presiden. Aku tersenyum saja.
Anak-anak itu duduk lesehan di lounge istana dengan ramai seperti bocah-bocah.. memang mereka benar-benar bocah-bocah. Dalam bahasa jawa BOCAH berarti : "Mangane koyo kebo, gaweane ora kecacah". Artinya, Makannya layaknya kerbau, kerjaan nggak ada yang beres.
Aku duduk menghadapi mereka sambil cengir-cengir karena pembina anak-anak itu adalah wanita manis yang sangat sabar, keibuan, ramah dan berkarakter. Wanita itu sibuk mengatur anak-anak yang ramai itu. Di sampingku, tentu saja para jenderal-jenderal. Jenderal angkatan darat, laut, udara, dan kepala kepolisian. Mereka berbasa-basi dan bercengkerama denganku.
Tibalah dialog antara anak-anak kecil taman bacaan "The Miracle Book Community" dengan kami.
**
Tak kupungkiri, mereka cerdas-cerdas. Ada anak kecil bandel yang berusaha bertanya. Nyali anak-anak ini memang hebat.
"Mengapa perlu tentara, Bapak Presiden.. Kan.. negara tidak perang..? Buat apa punya tentara?"
Seorang anak kecil perempuan bertanya lagi.
"Tugas polisi itu mengatur lalu lintas ya bapak presiden.. tapi.. mengapa Jakarta masih macet??"
Ada lagi yang bertanya.