Politik meruapakan pengetahuan yang berkaitan dengan ketatanegaraan dan kenegaraan. Politik melibatkan sistem pemerintahan, dasar pemerintahan, dan juga berkaitan dengan segala urusan terkait kepemerintahan. Politik memiliki berbagai cara pendekatan dan berbagai tipe, salah satunya yang paling ramai adalah politik Islam. Secara bahasa, "As-Siyasah" yang berarti mengurusi, mengelola, dan juga mengatur sesuatu dengan kemaslahatan. Sedangkan "Asy-Syar'iyyah" memiliki arti dinisbatkan pada syariat Islam. Jika digabung maka arti dari "As-Siyasah asy-Syar'iyyah" adalah mengurus sesuatu seusuai dengan kemaslahatan umat berdasarkan syariat Islam (Politik Islam)
Menurut ulama fikih, pengetian dari Politik Islam adalah pengaturan urusan negara Islam yang tidak memiliki nash yang jelas mengenai hukumnya atau yang kondisinya berubah-ubah (Dinamis). Politik Islam memiliki bidang kajian, seperti hukum-hukum yang terkati dengan peristiwa-peristiwa yang tidak memiliki dalil khusus dan jelas dalam Al-Qur'an, As-Sunnah, dan Ijma.
Politik Islam sendiri sudah ada sejak lama di Indonesia. Politik Islam terlihat digunakan oleh calon gubernur pada saat itu yaitu Anies Baswedan. Saat itu pada pilkada DKI Jakarta tahun 2017, Anies Baswedan menggunakan politik Islam, yang dimana bertujuan untuk mendapatkan suara lebih banyak berdasarkan penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kemudian Anies Baswedan juga menggunakan politik Islam belakangan ini pada pemilu tahun 2024, yang dimana ia kembali menggunakan politik Islam, yang bertujuan untuk mendapatkan suara lebih banyak lagi, bercermin pada pilkada DKI Jakarta yang dimana strategi politik Islam tersebut berhasil.
Politik Islam sendiri memiliki pengaruh terhadap kepemirantahan. Jika pemimpin atau presiden negara Indonesia menganut politik Islam, makan akan berdampak kepada kepemerintahan itu sendiri, yang dimana pemerintahan akan mengadopsi nilai-nilai Islam. Kebijakan-kebijakan yang akan dibuat akan mengandung nilai-nilai Islam. Kemudian politik Islam juga mempengaruhi pendekatan Indonesia terhadap hak asasi manusia, dan juga politik Islam mempengaruhi Indonesia dalam pendirian terhadap demokrasi. Pengaruh politik Islam telah menimbulkan perdebatan mengenai kesesuaian prinsip-prinsip Islam dengan nilai-nilai demokrasi.
Pendekatan Indonesia dengan politik Islam dalam hubungan diplomatiknya telah membantu mengurnagi potensi konflik dan menjaga hubungan baik dengan mitra regionalnya. Dengan dialog antaragama dan membina kerja sama, Indonesia telah berhasil membina hubungandiplomatik yang kuat dengan mitra regionalnya, sehingga berkontribusi pada upaya ASEAN untuk mendorong integrasi regional dan hubungan damai antar negara anggotanya. Sikap Indonesia terhadap masalah internasional, terutama hak asasi manusia dan demokrasi, telah dipengaruhi oleh politik Islam. Namun, menggunakan politik Islam dalam hubungan diplomatik telah membantu mengurangi kemungkinan konflik dan mempertahankan hubungan baik dengan mitra regionalnya.
Pemahaman orang Indonesia tentang demokrasi juga dipengaruhi oleh politik Islam. Keterlibatan politik Islam di Indonesia telah menimbulkan ketegangan antara demokrasi sekuler dan keinginan politik Islam. Beberapa partai politik yang berafiliasi dengan Islam telah berusaha untuk meningkatkan peran Islam dalam demokrasi Indonesia, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan demokrasi sekuler terkikis. Perjuangan internal ini telah mendorong Indonesia untuk berpartisipasi dalam kampanye demokrasi di tingkat internasional, di mana ia telah memilih pendekatan yang lebih halus yang dapat menyeimbangkan demokrasi dan prinsip-prinsip Islam. Pemahaman Indonesia tentang demokrasi telah dipengaruhi oleh politik Islam, yang menyebabkan ketegangan antara tujuan politik Islam dan demokrasi sekuler. Meskipun Indonesia memilih pendekatan yang lebih halus yang menyeimbangkan prinsip-prinsip Islam dan prinsip-prinsip demokrasi, pengaruh politik Islam terhadap kebijakan luar negerinya telah menimbulkan perdebatan tentang bagaimana prinsip-prinsip Islam selaras dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Selain itu, keterlibatan Indonesia dalam platform global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Hak Asasi Manusia menunjukkan pengaruh politik Islam. Pertama, dalam konteks PBB, tekanan politik Islam mempengaruhi upaya Indonesia untuk memperjuangkan hak asasi manusia. Negara ini telah berkomitmen untuk mematuhi standar hak asasi manusia internasional, tetapi seringkali menekankan relativisme budaya dan penghormatan terhadap keragaman agama. Ini adalah sikap yang mencerminkan upaya untuk mematuhi nilai-nilai Islam sambil berpartisipasi dalam platform global. Pengaruh politik Islam di dalam negeri memengaruhi keterlibatan Indonesia dalam platform global seperti PBB dan OKI. Dalam konteks PBB, tekanan politik Islam memengaruhi upaya Indonesia untuk memperjuangkan hak asasi manusia. Negara ini telah berkomitmen untuk mematuhi standar hak asasi manusia internasional, tetapi seringkali menekankan relativisme budaya dan penghormatan terhadap keragaman agama. Ini adalah sikap yang mencerminkan upaya untuk mematuhi prinsip Islam sambil berpartisipasi dalam platform global.
Selain itu, keterlibatan Indonesia dalam inisiatif kontraterorisme telah dipengaruhi oleh politik Islam. Kelompok ekstremis Islam di negara ini telah menghambat upaya kontra terorisme negara tersebut di tingkat global. Namun, Indonesia telah mengambil tindakan besar untuk mengatasi masalah ini, dengan menekankan pentingnya pendekatan holistik yang mencakup toleransi beragama, pembangunan sosial ekonomi, dan pendidikan. Dengan mengadvokasi strategi komprehensif untuk melawan radikalisasi, Indonesia ingin menunjukkan komitmennya dalam memerangi terorisme sambil mempertahankan etika politik Islam. Politik Islam memengaruhi keterlibatan Indonesia dalam inisiatif kontraterorisme. Eksistensi kelompok ekstremis Islam di negara ini telah menghambat posisi internasional negara tersebut dalam upaya melawan terorisme. Namun, Indonesia telah mengambil tindakan besar untuk memerangi radikalisasi dengan mendorong rencana luas untuk memeranginya, yang mencakup toleransi beragama, pembangunan sosial-ekonomi, dan pendidikan. Dengan melakukan hal ini, Indonesia ingin menunjukkan komitmennya untuk memerangi terorisme sambil mempertahankan etika politik Islam.
Kebijakan luar negeri Indonesia telah dipengaruhi oleh politik Islam. Tokoh-tokoh penting, organisasi keagamaan, dan partai politik Islam telah memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan kebijakan internasional. Selain itu, cerita, nilai-nilai, dan ideologi Islam telah memengaruhi cara kita bertindak dan berhubungan diplomatik. Mereka telah mendorong solidaritas dengan negara-negara Muslim lainnya dan menekankan perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Pembuat kebijakan harus terus memahami bagaimana politik Islam memengaruhi kebijakan luar negeri dari berbagai sudut pandang. Ini akan membantu mereka mencapai keseimbangan antara kepentingan nasional Indonesia dan prinsip-prinsip Islam.
Ada banyak cara politik Islam dapat memengaruhi kebijakan dan tata kelola dalam negeri Indonesia. Politik Islam memiliki dampak yang luas, mulai dari membuat undang-undang hingga membentuk lembaga negara dan wacana publik. Hak asasi manusia, kesetaraan gender, pendidikan, dan kebebasan beragama adalah semua masalah di mana ideologi Islam berperan. Untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan menghormati hak-hak individu, sangat penting untuk menerima perspektif yang berbeda dan menyeimbangkan kepentingan yang berbeda.
Tidak dapat disangkal bahwa posisi dan partisipasi Indonesia di dunia internasional telah dipengaruhi oleh politik Islam. Hal ini telah menentukan posisi Indonesia dalam hal hak asasi manusia, demokrasi, dan kontraterorisme. Indonesia telah berhasil mengimbangi nilai-nilai Islam dengan dasar demokrasi dan pluralismenya, meskipun politik Islam dapat menimbulkan ketegangan dan konflik ideologis.
Metode unik ini memungkinkan negara ini menavigasi platform internasional seperti PBB dan OKI. Pada akhirnya, kemampuan Indonesia untuk mengontrol kekuatan politik Islam telah mendorong keterlibatan internasional yang terus berlanjut dan upaya untuk menciptakan tatanan global yang lebih inklusif.