Mohon tunggu...
Yeni Yesi
Yeni Yesi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Belajar menulis sekarang tinggal di Bandung, ingin sharing tentang catatan-catatan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Aku Begini?

5 Februari 2012   22:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyi … Aku sendirian ..
Terpenjara dalam kegalauan
Terkurung dalam kesendirian
Terperangkap di lembah tanpa tujuan

Ada satu yang membuatku sedih
Hatiku teriris pedih

Aku ingin menangis
Kenapa harus menangis

Bermacam perasaan bercampur di dalam jiwa
Gundah gulana mungkin itu yang kurasa
Kecewa dengan semua yang tlah terjadi
Apakah memang begitu

Anganku melayang jauh sekali ke angkasa
Pikiran berbaur dengan perasaan
Sepi……..
Kenapa jadi sepi yang kurasakan

Kenapa keramaian berubah jadi kesuyian
Kenapa semua kawan sepertinya jadi lawan
Kenapa tak ada seorangpun yang perduli
Kanapa semua orang tak menghiraukanku

Kenapa aku jadi seperti ini
Padahal aku kan gak seperti ini
Kegalauan telah membuntukan pikiran
Telah menjauhkan dari kebenaran

Kenapa perasaan ini harus ada
Adakah jalan untuk ku keluar
Adakah yang kan membantuku keluar dari semua ini
Adakah orang yang perduli padaku

Sumber : Kiriman seorang teman di seberang lautan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun