"Ada dua pilihan utama dalam hidup: menerima kondisi sebagaimana adanya, atau menerima tanggung jawab untuk mengubahnya." - Dr. Denis Waitley
Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pola makan yang sehat dan mampu mendukung gaya hidup yang lebih baik.
Diet Mediterania adalah pola makan yang terinspirasi dari kebiasaan makan tradisional masyarakat di negara-negara sekitar Laut Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol. Pola makan ini terkenal karena manfaat kesehatannya, termasuk meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan risiko penyakit kronis, dan mendukung umur panjang.
Namun, seperti halnya diet lainnya, kebosanan bisa menjadi tantangan utama, terutama bagi masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan makanan bercita rasa kaya dan beragam.
Sesuai pengalaman pribadi, seringkali saya merasa tidak dapat menjalankan diet ini secara konsisten dan yang paling mengganggu adalah munculnya rasa bosan. Terkadang untuk mengolahnya secara variatif pun justru muncul rasa malas dan enggan.
Jika mulai bosan, saya menyiasati dengan sarapan roti gandum dan tomat, serta kembali makan dengan nasi putih; “dietnya besok saja,” kata saya sendiri.
Sejalan dengan berjalannya waktu, saya mulai mencoba membelai otak saya agar mampu berpikir jernih dan berusaha mencari sesuatu yang dapat memecahkan masalah kebosanan dan kemalasan menjalani diet ini.
Beberapa strategi dirasa perlu dilakukan untuk menyiasati kebosanan saat menjalani diet Mediterania antara lain adalah: