Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"More than Words", Lantunan Candu yang Membangkitkan Nestapa

27 Juli 2024   11:50 Diperbarui: 1 Agustus 2024   11:25 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang jalan pulang kami sama-sama membisu seribu bahasa, hingga pak guru yang pemalu ini mengungkapkan dengan jujur perasaannya terhadapku. 

Kala itu aku belum bisa menerimanya dan memilih untuk jalan bareng dulu tanpa memutuskan untuk berpacaran. Aku pun masih membantu mengerjakan projek bukunya juga sesekali membantu tugas-tugas kuliahnya.

Lagu Kenangan yang Nestapa

Hari hari berlalu dengan cepat, hingga di tahun 1996 pak guru memutuskan untuk mengadu nasib ke Jakarta. Dengan beberapa teman seangkatanku ia berangkat meninggalkan kota Malang untuk bekerja di sebuah restoran ternama dan ia menjadi kepala chef di sana.

Kami pun akhirnya terpisah oleh jarak dan waktu. Setahun kemudian ia kembali ke Malang karena ibundanya berpulang. 

Sekali lagi melamarku sebagai kekasihnya dan mengajak aku turut ke Jakarta. Di sana ia sudah memiliki dua usaha kuliner di kawasan Taman Ismail Marzuki dan Kelapa Gading. Aku masih belum menjawab lamarannya namun mengiyakan ajakannya.

Selama dua minggu kami sering berkomunikasi kembali hingga suatu senja di atas balkon rumahnya, aku mendengarkan ia menyanyikan favoritku "More than Words" dengan begitu merdu. Ia bernyanyi dan aku yang mengiringinya dengan gitar. Aku merinding dan anganku mengangkasa.

Ia bernyanyi dengan penuh penghayatan dan membuatku luluh oleh pernyataan dan pertanyaan cintanya. 

Tak hanya itu, ia juga memberiku sekeping kaset album "Selamanya Cinta' milik Yana Julio penyanyi idolaku. Sepanjang waktu lagu-lagu mereka ini memenuhi isi kepala dan pikiranku yang masih gamang.

Kenangan masa SMA | Ilustrasi | Dokumentasi pribadi 1991
Kenangan masa SMA | Ilustrasi | Dokumentasi pribadi 1991

Pikiran melayang selama dua minggu hingga saatnya ia harus kembali ke Jakarta. Tiket kereta api untukku pun sudah dia siapkan untukku, namun dengan jahatnya aku tak jua sampai di stasiun kereta api hingga setahun kemudian yang kuterima adalah berita duka. 

Setelah tiga belas hari ia berpulang, kakak perempuannya datang memberitakan berita duka itu. 1 Mei 1998, sesaat sebelum kerusuhan di Jakarta ia menghembuskan nafas terakhirnya karena sebuah kecelakaan lalu lintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun