Bulan Juni sudah berlalu, tetapi kisah perjalanan masih menyisakan kenangan yang lekat di kalbu. Dulu ketika masih kanak-kanak, setiap bulan sekali almarhum Bapak mengajak kami sekeluarga nyekar ke Makam Bung Karno dan setelah nyekar lanjut mengunjungi Rumah Gebang.
Bagi saya waktu itu merupakan hal yang biasa karena sudah merupakan sebuah rutinitas, namun setelah Bapak tiada praktis semua kegiatan rutin ini tak lagi saya alami kembali.
Mengunjungi kota Blitar yang berjarak kurang lebih 75 km dari kota Malang hanya dapat saya lakukan dalam hitungan jari, bahkan setahun sekali pun tidak.
Jalan-Jalan ke Blitar dengan Motor
Pertengahan Juni lalu saya dengan seorang sahabat sengaja mengunjungi kota Blitar sembari turut memeriahkan Bulan Juni yang dikenal dengan Bulan Bung Karno.
Mungkin sebutan Bulan Bung Karno belum akrab di telinga sebagian orang, maka melalui sharing kisah perjalanan saya ke Blitar bulan Juni lalu ini saya akan berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Perjalanan dengan motor memang mengasyikkan, meskipun beberapa kali kami istirahat sekadar meluruskan kaki, melemaskan pergelangan tangan, dan berurusan dengan kamar kecil. Melalui sawah, hutan, dan bendungan menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Traveler masa kini sangat dimudahkan teknologi. Dengan berbekal kamera telepon seluler sesekali kami turun di area yang “instagramable” hanya untuk mengambil gambar dengan mudahnya.
Walhasil, ratusan gambar segera memenuhi galeri HP dalam satu kali perjalanan. Entahlah, itu sudah menjadi hal yang sangat memuaskan.
Kali ini kami mengunjungi beberapa tempat yang ada di pusat kota dan sekitarnya saja, mau tahu? Yuk ikuti kisah kami…