Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi: Setelah Hari ke Tiga Puluh Dua

8 Juni 2024   12:50 Diperbarui: 8 Juni 2024   12:51 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : m.soundcloud.com

Rinai datang, rinai pergi
Dingin menusuk nusuk
membekukan urat nadi
Bekukan saja 

biar gelisah ini tak semakin menggila  

Lelah datang, lelah pergi
Penat mencabik-cabik
meluluhkan kekuatan bertahan
Luluhkan saja
biar cemas ini tak sempat meraja  

Mimpi datang, mimpi pergi
Peluhnya berderai-derai
membasahkan jiwa nan mengering,
Basahkan saja
biar galau ini tak menjiwa  

Pagi datang, pagi pergi
Sinarnya menyengat-nyengat
memanaskan asmara yang terjengkang,
Panaskan saja
biar debar ini mendapat jawab  

Segelas kopi hitam berasap,
pekat dan panas
Mengepul merupa peri kolam
bayangnya menari di atas gelas  

Gurami kering meliuk mempesona
menggoda pencernaanku
Harumnya membubung ke udara
tiada dapat membendung air mataku  

Dia datang, dia pergi
Bayangannya melekat erat,
mengokohkan percaya ini,
Bahwa semua itu masih menjadi milikku  
hanya, akan dan selalu  

#mimpi malam itu takkan terganti Malang, Repro akhir Mei 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun