Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setelah 13 Tahun

31 Mei 2024   09:45 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:18 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku antologi yang memuat kisah hidupku ini (Dokumentasi pribadi 2022)

“Jika engkau sungguh mencintai, engkau sungguh ingin mengabdi dan tidak hanya bekerja”- dr. Anna Dengel 

Kepalaku masih berdenyut-denyut ketika sopir travel dengan nada agak hati-hati membangunkanku yang tengah terlelap. Hari masih gelap. Kulirik arlojiku, masih subuh pukul 03.15 pagi.

“Mbak, sudah hampir sampai sekolahan. Ini sudah di depan Stadion Manahan”, Pak Sopir memberitahuku hati-hati.

18 November 2004, aku mulai petualangan baru di kota Yogyakarta setelah semalam aku transit dan beristirahat di Kota Surakarta. Cuaca yang sangat panas membuatku semakin berontak dengan kondisi ini bahkan aku tak dapat memejamkan mataku semalam suntuk. 

Kamarku di rumah studi para suster Ursulin komunitas Pandega Padma Yogyakarta (Dokumentasi pribadi 2004)
Kamarku di rumah studi para suster Ursulin komunitas Pandega Padma Yogyakarta (Dokumentasi pribadi 2004)

Aku sudah menyimpan kegalauan sejak kepala sekolah menunjuk aku untuk mengikuti magang perpustakaan ini. Aku pegawai administrasi mengapa memilih aku dan bukan pegawai perpustakaan yang dikirim? dan masih ribuan tanya lagi yang belum terjawab, bahkan hingga 13 tahun lamanya.

Bersama dua teman seperjuangan dari SMAK Regina Pacis Surakarta, Ibu Hanny dan Mbak Tanti kami menimba ilmu di Universitas Katolik Atma Jaya, tepatnya di Jl. Babarsari, Yogyakarta.

Bersama Sr. Yayah, OSU (Dokumentasi pribadi 2004)
Bersama Sr. Yayah, OSU (Dokumentasi pribadi 2004)

Hujan bulan November mengguyur deras menyambut kami sesampainya di wisma pendidikan suster Ursulin di jalan Kaliurang gang Pandega Padma, Yogyakarta. Kami disambut para Suster dan mbak Udi dengan penuh sukacita.

Dengan angkot yang langka dan lama kami menuju kampus setiap hari. Angkot lewat berselang satu jam, jika tak kebagian tempat duduk harus menunggu angkot berikutnya satu jam lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun