Natal tahun 2023 ini sungguh istimewa. Natal dirayakan di tengah suhu politik Indonesia yang sedang panas-panasnya.
Maraknya politik praktis di tengah proses jelang Pemilu 2024 menjadi momok yang benar-benar menjadi ujian iman bagi kaum kristiani yang tengah mempersiapkan Natal dan merayakannya.
"Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi" adalah tema yang diusung KWI dan PGI tahun ini.
Tema ini merupakan kutipan ayat dari Injil Lukas 2:14 yang bersaksi ketika Yesus Kristus lahir di Bethlehem, para malaikat bernyanyi: “Gloria in excelsis Deo et in terra pax hominibus bonae voluntatis” (kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya).
Natal identik dengan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Kehadiran Yesus Sang Juru Selamat sangat dinantikan dan selalu menjadi perayaan penuh dengan sukacita serta penuh harapan. Sebuah harapan untuk hidup tenteram, damai dan sejahtera bagi semua makhluk di muka bumi.
Melalui Natal, Allah sendiri berkenan hadir ke dunia dalam rupa bayi Yesus yang papa dan sederhana. Ia hadir di sebuah kandang, di dalam palungan dan hanya dibalut dengan kain lampin.
Namun kabar kehadiran-Nya merupakan sukacita besar bagi para gembala, gambaran pribadi sederhana yang mengharapkan damai dan hidup sejahtera oleh hadirnya Yesus, Sang Raja Damai.
Sebuah Refleksi
Bagi umat kristiani Natal merupakan momentum yang tepat untuk lebih memperkokoh iman, memupuk rasa solidaritas yang tinggi dan menciptakan kedamaian di tengah perbedaan.
Di tengah gempuran arus teknologi terlebih di tahun politik kali ini, sangat penting untuk melakukan ketiga hal tersebut.