Selamat datang bulanmu...Â
digiring mendung, diiringi gerimis
Terpaku aku di dindingmu...Â
sandaran ketika aku diundang tangis
Sepuluh tahun lalu,Â
kuberkubang bahagiaÂ
di tengah hujanmu,Â
dicumbu rayu gulita
Awal November,Â
kala jejak di ingatan masih melekat
Hujanmu jatuh meluber,Â
hanyutkan angan dalam pelukmu erat
Wahai empunya bulan,Â
kaupunyai juga jiwaku kini
Kauterbangkan jauh ke awan,Â
menyeberangi samudera tanpa tepi
Tahun ini bulan kesebelas,Â
kembali datang bulanmu
di tahun kesepuluh;Â
bulanmu pun jua bulanku
Selamat datang bulanmu...Â
perayaan tanpa kata-kata,
Hanya bisikan dan pelukmu,Â
tak pernah lekang oleh masa
Bulan ini, sepuluh tahun lalu...Â
jiwa dan raga menyatu
tak terpisah jarak,Â
tak tergerus waktu
Selamat datang bulanmu,Â
bulan kita...
Untukmu pemilik bulan November, si pemilik hatiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H