Mohon tunggu...
Yandika Welra
Yandika Welra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

si kidal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trik Baru Penjambret di Kereta Ekonomi Bogor-Jakarta Kota

12 Maret 2012   01:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:12 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai kini, lebih berhati-hatilah bagi anda yang gemar menggunakan alat transportasi kereta api di setiap harinya. Di kereta api, berbagai tindak kejahatan kerap kali terjadi yang ditujukan terhadap penumpangnya, dan yang paling sering mengemuka ialah kasus pencopetan. Umumnya, pencopetan di dalam kereta terjadi ketika suasana kereta tengah padat penumpang. Dulu saya pernah hampir menjadi salah satu korbannya, namun untungnya Allah mampu menggagalkan petaka itu.

Namun kini situasi mulai berubah. Mau kereta api sedang ramai penumpang atau tidak pun tampaknya bukan menjadi pembeda lagi bagi para pelaku pencopet. Jangan kira ketika kereta api yang sedang kita tumpangi tidak syarat akan penumpang lantas aman-aman saja. Salah! Berikut pengalaman saya yang baru dua hari nan lalu saya alami.

--

Waktu itu hari Sabtu (10/03), saya dan beberapa orang teman bermaksud akan melakukan kegiatan di Bogor. Kami berangkat dengan menumpang kereta api (KRL) ekonomi dengan tarif dua ribu rupiah saja per orangnya. Sungguh murah bukan?

Kereta berangkat dari Stasiun Tebet sekitar pukul setengah sembilan pagi. Saya dan teman-teman kebagian tempat duduk karena kebetulan pada saat itu penumpang sedang tidak ramai. Kami bertujuh duduk berjejer di satu gerbong. Karena situasi pada saat itu yang mungkin dapat saya katakan lengang, membuat saya sedikit terlena dan lengah dalam hal menjaga barang-barang bawaan yang lumayan berharga bagi saya. Pada saat itu saya berpikir, kan keretanya tidak banyak penumpang, mana bisa pencopet beraksi dalam situasi yang begini.

Tak terasa kereta telah berjalan kurang lebih empat puluh lima menit, hingga sampailah kereta di sebuah stasiun–yang kebetulan saya tidak tahu nama stasiunnya apa–guna menurunkan dan menaikkan penumpang. Tahu bagaimana kelanjutannya? Brak! Sepintas kemudian tas seorang ibu-ibu berhasil dirampas secepat kilat oleh seorang pencopet saat kereta baru beberapa detik berjalan meninggalkan stasiun itu. Kejadiannya persis di depan mata kepala saya sendiri, sekitar lima langkah dari tempat saya duduk arah jarum jam dua. Tersangkanya menggunakan jaket berwarna biru, masih muda.

Bagaimana bisa? Nah, jadi si korban duduk pas di paling pinggir, paling dekat dengan pintu kereta. Ketika kereta berjalan pelan selepas meninggalkan stasiun, tersangka yang muncul tiba-tiba dari luar, masuk lalu mengambil tas korban yang kebetulan pada saat itu mungkin sedang lengah-lengahnya. Setelah berhasil, si tersangka langsung melompat kembali ke luar. Pada saat itu beberapa penumpang yang lainnya mencoba untuk mengejar pelaku, namun sayang, kereta telah keburu melaju, dan meninggalkan tersangka yang telah berhasil melompat ke luar sebelumnya. Kejadiannya sungguh begitu cepat! Tidak lebih dari lima detik saya rasa. Tersangka masuk, ambil, lalu kembali lompat ke luar. Saya mengira, pelaku adalah salah satu yang profesional di bidangnya.

Kuat dugaan saya, sebelumnya pelaku sudah mengincar sang korban. Setelah menentukan target, si pelaku turun melalui pintu yang berbeda, untuk kemudian segera bersiap di bagian luar pintu yang berada di dekat sang target tadi. Selepas kereta meninggalkan stasiun, si pelaku bergelantung di luar, beberapa detik kemudian, hop, tas sang korban disambar! Yap, bergelantung di luar, saya melihatnya. Saya ingat, tangan kirinya memegang besi yang berada di ujung pintu bagian luar, sementara kakinya bertumpu di anak tangga pintu kereta. Dengan kuda-kuda yang seperti itu, ia mengayunkan badannya ke dalam, menyambar tas korban dengan tangan kanan, lalu menarik diri kembali ke luar, dan lompat!

Kali ini pun secara tidak langsung saya kembali diselamatkan oleh Allah. Alhamdulillah.

--

Jadi sekali lagi, lebih berhati-hatilah bagi anda yang rutin menggunakan kereta api sebagai alat trasportasi sehari-hari, entah itu pada saat kereta yang sedang anda tumpangi ramai penumpang, atau bahkan sedang sepi sekalipun. Should beware everytime.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun