Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Merujuk pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul, "Mengenal Al Muhajirien Social Fund (ASF) Sebagai Solusi Ummat ?!" Saya mengatakan bahwa ASF merupakan lembaga sosial keagamaan yang bertujuan untuk memajukan masyarakat melalui pendidikan, pelayanan sosial dan kesehatan. Fokus gerakan Al Muhajirien Social Fund (ASF) adalah membangun perubahan positif dengan menjalankan ajaran agama dalam tindakan nyata. Dengan memberikan akses pendidikan yang baik dan berkualitas serta bantuan dalam bidang kesehatan dan kebutuhan dasar, maka ASF merupakan harapan dan kesempatan bagi masyarakat yang kurang mampu. Pertanyaanya, bagaimana membentuk insan YW Al Muhajirien Jakapermai untuk mengembangkan jiwa sosial (jiwa filantropis) ini ?
Filantropi dalam kamus bahasa Inggris diartikan sebagai sebuah tindakan yang memiliki tujuan untuk kemanusiaan. Sosok filantropis bukan hanya tentang memberikan donasi, melainkan juga dengan melihat peluang, serta secara efektif mengarahkan kontribusinya dengan tujuan yang jelas. Filantropis adalah individu atau seseorang yang menyediakan pendanaan, waktu, tenaga, fikiran dan sumber dukungan lainnya secara gratis, kepada masyarakat luas. Cara kerja seorang filantropis juga berbeda-beda, karena tujuan utamanya adalah mensejahterakan orang banyak. Filantropis bisa bekerja secara individu maupun melalui organisasi amaliah dan yayasan, seperti Al Muhajirien Social Fund (ASF).
Jiwa filantropi adalah sikap empati dan kepedulian terhadap sesama yang tercermin dalam tindakan nyata, guna membantu mereka yang membutuhkan. Dalam lingkungan kerja, mengembangkan jiwa filantropi karyawan sebuah yayasan adalah penting karena dapat menciptakan budaya yang inklusif, empatik, dan berdampak positif kepada masyarakat luas. Jika setiap karyawan YW Al Muhajirien Jakapermai memiliki jiwa filantropi, hal ini akan memperkuat komitmen lembaga sosial keagamaan tersebut, untuk siap melayani masyarakat dengan lebih baik.
Salah satu cara untuk mengembangkan jiwa filantropi karyawan di ASF adalah melalui program-program internal yang mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan bersifat sukarela. ASF dapat mengorganisir kegiatan, seperti: bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan, donasi barang kebutuhan pokok, atau kegiatan lain yang dapat melibatkan karyawan secara langsung dengan masyarakat yang membutuhkan. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam kegiatan sosial ini, mereka akan lebih merasakan dampak positif yang bisa mereka berikan kepada masyarakat dan memberikan kesempatan untuk merasakan kepuasan dalam membantu orang lain.
Selain itu, ASF juga dapat menyediakan program pelatihan dan edukasi kepada karyawan tentang filantropi dan pentingnya jiwa yang peduli secara sosial. Pelatihan ini dapat mencakup pemahaman tentang masalah sosial yang ada di sekitar mereka, teknik manajemen waktu untuk berkontribusi di luar pekerjaan, serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang diperlukan untuk bekerja sama dengan komunitas yang lebih luas. Dengan memperoleh pengetahuan dan keterampilan ini, karyawan YW Al Muhajirien Jakapermai akan lebih siap untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan memberikan kontribusi dengan cara yang efektif.
Disisi lain, Al Muhajirien Social Fund (ASF) juga dapat memberikan tunjangan atau insentif kepada karyawan yang aktif terlibat dalam kegiatan sosial atau filantropi ini. Insentif ini dapat berupa penghargaan, sertifikat penghargaan, atau pengakuan publik atas kontribusi yang diberikan, seperti: pemberitaan di media internal atau eksternal tentang apresiasi terhadap karyawan yang berperan aktif dalam membantu mitra sosial. Insentif semacam ini dapat menjadi motivasi tambahan bagi karyawan YW Al Muhajirien Jakapermai, untuk mengembangkan dan mempertahankan jiwa filantropi mereka.