Sumber foto: dokumen pribadi
Demi nutrisi terbaik untuk jantung, saya rela menempuh perjalanan darat dengan melewati medan yang berat.
 Jalan yang berkelok-kelok diselingi dengan perbukitan dan jurang yang dalam dan siap menelan korban ,apabila sedikit saja lengah dalam mengemudi.Â
Tepat pada hari Jumat jam 21.00 WIB, saya beserta rombongan memulai perjalanan studi banding ke salah satu pabrik teh yang ada di Alahan Panjang Kabupaten Solok Sumatera Barat.
Jarak tempuh Pekanbaru ke Solok sekitar 8 jam jalan darat. Karena mempertimbangkan kondisi fisik driver, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di rumah saudara salah seotang dari anggota rombongan. Perjalanan dari kota Pekanbaru menuju kota Batu Sangkar yang dilalui pada malam hari tidaklah begitu memberikan sensasi baru ke diri sayA. Karena di tempuh saat malam hari dan sudah familiar sekali bagi saya pribadi.
Pagi setelah mandi saya dan rombongan melaksanakan Shalat Shubuh. Setelah itu kami memulai petualangan untuk menempuh perjalanan ke PTPN 6 untuk mengunjungi pabrik pengolahan daun teh. Sebelumnya kami mampir sarapan di kota Solok, seperti biasanya banyak menu khas Sumatera Barat yang bisa dinikmati. Diantaranya ada nasi sup daging, lontong sayur gulai Pakis, lupis dan aneka gorengan lainnya. Untuk menghangatkan isi perut saya memilih sarapan dengan nasi sup.
Nah... Setelah sarapan petualangan akan dimulai. Saya akan melewati daerah yang sudah lama sekali tidak saya tempuh. Berdasarkan informasi dari teman teman untuk menuju ke daerah Alahan Panjang kami akan menyusuri Bukit Barisan.
Wah... Ini pasti seru, saya bergumam sendiri. Pasti saya sepanjang jalan akan menikmati indahnya panorama dan lukisan alami ciptaan Tuhan yang maha kuasa. Jalan yang berkelok-kelok seakan-akan tiada habisnya, jurang, lembah yang di bawahnya mengalirkan mata air yang sangat jernih, perbukitan yang menyajikan keindahan bak hamparan rumput-rumputan dari jauh, serta di selang selingi oleh aneka pohon yang menyajikan aneka warna pada daunnya.
Saya berdecak kagum, saya ingat pesan almarhum bapak yang mengatakan " lakukanlah perjalanan sesering mungkin, maka kamu akan menyadari kebesaran Allah SWT dan kamu akan selalu menjadi orang-orang yang selalu bersyukur akan nikmat Allah SWT". Pesan almarhum bapak selalu terngiang-ngiang di telinga. Sebagai orang asli Sumatera Barat, bagi saya jalan berliku, jurang yang dalam, mengelilingi perbukitan adalah sesuatu hal yang sudah biasa dilakukan sejak kecil. Namun untuk setiap daerah memilki keunikan dan keindahan tersendiri.
Mengelilingi bukit barisan untuk mencapai daerah perkebunan teh dan pabrik pengolahanya , membuat diri saya selalu berdecak kagum akan keindahan hamparan pohon teh, laksana permadani hijau yang membentang luas di perbukitan. Liukan demi liukan barisan tanaman teh membentuk sebuah formasi di tofografi ya g berbeda. Disinilah uniknya daerah perkebunan teh yang saya lalui sepanjang jalan menuju pabrik PTPN6.
Demi nutrisi sehat untuk sebuah organ di dalam tubuh, yaitu paru-paru yang mana sudah berbulan-bulan terkontaminasi baik secara langsung atau tidak dengan polusi udara perkotaan.
Bahkan demi mengendorkan milyaran urat syaraf yang ada di dalam di dalam tubuh , yang selama ini sudah mengalami lelah karena diporsir setiap hari untuk beraktifitas.