Mohon tunggu...
Yuyun Ukhriana
Yuyun Ukhriana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Universitas Indonesia

matilah sebagai penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melawan Api: Perjalanan Melawan Tantangan Kesehatan Mental

12 Oktober 2024   18:43 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang, pada suatu titik dalam hidupnya, pasti pernah merasa terbakar oleh masalah. Ada kalanya beban yang kita pikul terasa seperti api yang tak kunjung padam, merayap pelan tapi pasti, membakar perasaan dan pikiran kita. 

Api ini adalah metafora untuk berbagai masalah kesehatan mental yang sering kita abaikan atau tidak disadari oleh banyak orang.

Di era modern ini, isu kesehatan mental bukan lagi sesuatu yang bisa diabaikan. 

Dari kecemasan, depresi, hingga gangguan tidur, semakin banyak orang di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental. Namun, sayangnya, banyak dari mereka yang merasa sendirian dalam perjuangan ini. 

Mereka merasa tidak dimengerti, tidak didengar, bahkan merasa malu untuk mengakui apa yang mereka rasakan.

di hari kesehatan mental sedunia saya ingin berbagi bagaimana kita semua perlu menyadari Api ini, di sekitar kita,  bahkan diri kita.

Api Depresi: Senyap Tapi Mematikan

Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum, namun sering kali tidak disadari. Banyak orang yang berjuang dalam diam, merasa sendirian dan terisolasi. 

Depresi sering kali digambarkan sebagai perasaan hampa yang tak kunjung hilang, meski orang tersebut tampak "baik-baik saja" di luar. Ketika api depresi mulai merambah, penderitanya mungkin sulit untuk beraktivitas sehari-hari. Energi hilang, minat pada hal-hal yang dulunya menyenangkan lenyap, dan hidup seolah-olah kehilangan warna.

Namun, sering kali kita mengabaikan tanda-tanda ini. Masyarakat kita masih kerap menganggap depresi sebagai kelemahan atau kegagalan pribadi. Padahal, ini adalah kondisi yang membutuhkan perhatian, dukungan, dan terkadang intervensi medis yang tepat.

Kecemasan: Api yang Selalu Berkobar

Sementara depresi adalah api yang perlahan membakar, kecemasan lebih seperti api yang berkobar terus-menerus, membakar setiap aspek kehidupan. Penderita kecemasan sering kali merasa kewalahan oleh perasaan takut, khawatir, dan gugup tanpa alasan yang jelas. Jantung berdebar, napas terasa berat, dan pikiran seperti tidak pernah bisa diam.

Kecemasan juga sering dianggap remeh. Banyak yang berpikir bahwa orang yang cemas hanya terlalu sensitif atau berlebihan. Padahal, seperti api yang menghanguskan, kecemasan yang tidak diatasi bisa mengganggu produktivitas, hubungan sosial, dan kesehatan fisik seseorang.

Stigma yang Mematikan: Memadamkan Api Sebelum Terlambat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun