Mohon tunggu...
Yuyun Ukhriana
Yuyun Ukhriana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Universitas Indonesia

matilah sebagai penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Prolog] Series Konflik Palestine - Yahudi Israel adalah Manusia Tanpa Tanah

28 Mei 2024   03:55 Diperbarui: 28 Mei 2024   03:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
internasional.republika.com

konflik Palestina menjadi satu isu yang sangat rumit, ditambah menjamurnya isu yang membingungkan. hal ini menghambat proses generasi mendatang memahami dan berpihak. karena bagaimanapun keberpihakan adalah harga diri bagi siapapun. 

Konflik Palestina mempertaruhkan banyak hal selama 76 tahun ke belakang bahkan satu dekade jika ditarik lebih jauh, ribuan orang terbunuh dan bangunan hancur karenanya. lalu sebagai orang awam, bagian mana dulu yang harus diketahui tentang konflik ini agar kami bisa berpihak?? karena bagaimanapun semua orang perlu tau apa yang sebenarnya terjadi di sana.

ini menjadi misi saya, bagaimana memfasilitasi dan menyajikan sejarah dengan ringan sekelas artikel. seperti yang saya sebut tadi, banyak opini yang digiring akhir-akhir ini yang mengaburkan fakta sejarah. ini sudah sangat menghawatirkan, pasalnya kita bisa memahami sejarah dari sudut pandang yang keliru. 

hari ini. tanggal ditulisnya konten ini adalah 28 Mei bertepatan 76 tahun peristiwa awal mula bencana terstruktur terjadi di tanah Palestina. saya harap tidak disalahartikan sebagai perayaan seperti hari-hari bahagia. justru menjadi perayaan dan kesadaran ada peristiwa tidak manusiawi secara besar-besaraan terjadi di Palestina. 

saya memanfaatkan moment ini untuk menchalenge diri saya. sedari lama draft tulisan ini tidak diteruskan -di antara gejolak diri ingin memberi tahu generasi bahwa peristiwa ini jangan sampai diingkari- karena berbagai hal yang mengalihkan saya. akhirnya saya memberanikan diri membuka draft ini kembali.

satu hal kekhawatiran yang terjadi saat ini adalah, semakin banyaknya informasi yang masuk pada generasi Z dan setelahnya yang dapat mengaburkan fakta bahkan melenyapkan sejarah. apalagi pola generasi sekarang yang cenderung visual. sedangkan teks-teks sejarah dan kebenaran di dalamnya sebagian besar dituliskan. Narasi-narasi pengaburan sejarah terus dilakukan, apalagi tujuannya selain melenyapkan fakta antar generasi??

Prolog ini dipersembahkan untuk beberapa bagian tulisan kedepan, sebagai gambaran apa saja part yang akan di bahas dan di selaraskan dari berbagai sumber. yang menjadi point adalah, saya akan membawakan tulisan se-ringan mungkin tanpa mengubah esensinya. dengan masing-masing tulisan memiliki misi pemahaman. mudah-mudahan menjadi jembatan dan alasan kuat mengapa kita harus mendukung perjuangan negara palestina.

salah seorang pengamat sejarah asal palestina, Edward W. Said pernah berkata bahwa palestina adalah "tanah tanpa manusia untuk manusia tanpa tanah." ini menjadi pernyataan yang sangat mendalam dan kuat akan histori di dalamnya. memahami palestina tentu tidak cukup dengan bacaan satu arah, kita perlu memahami tulisan-tulisan yang bahkan dari sejarawan israel sekalipun. maka dari itu, saya membuat tulisan berupa series yang saling berkaitan. diharapkan mampu membuka pemahaman dan alasan yang kuat sebetulnya siapa yang kita bela mati-matian sekarang.

bab awal kita akan belajar bagaimana abad pertengahan Yahudi dibenci dunia pada titik puncak. bertahun-tahun yahudi dalam pengasingan. tentu, hal ini bukan tanpa sebab. di bab awal saya tidak langsung membawa pembaca pada sejarah bangsa arab yang di dalamnya bersinggungan dengan sebab dibencinya bangsa yahudi. namun, sebagai pembuka, memahami posisi yahudi begitu penting untuk menelusuri jejak keputusan yang diambil berikutnya.

di bab #2 lah saya menyajikan penyebab dari fenomena di bab #1. memahami bangsa arab tentunya tidak mudah, dengan rumitnya silsilah tidak menghalangi semangat saya membuat series ini. teman-teman akan memahami bagaimana doktrin, konflik nenek moyang dan ego masing-masing bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun