Mohon tunggu...
Yuyun Ukhriana
Yuyun Ukhriana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Universitas Indonesia

matilah sebagai penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

[Kartini Day] Kartini Muda dan Langkah Kita yang Berharga.

22 April 2024   06:57 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:50 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :Yuyun Ukhriana

Tulisan ini didedikasikan untuk Ku dan perempuan di luar sana.

Hari ini adalah Hari lahir R.A Kartini yang dinobatkan sebagai pahlawan wanita. Tidak seperti pahlawan yang lain, dengan tanggal penetapannya mengacu pada kejadian atau peristiwa. Kartini menjadi sosok pahlawan dengan namanya sendiri dan tanggal lahirnya diabadikan menjadi hari spesial.

Seperti halnya wanita di seluruh dunia yang berjuang dengan idealisme dan masalah yang dihadapi masing-masing, pergerakan wanita yang begitu sempit ruangnya menjadi masalah yang dihadapi R.A Kartini kala itu. Keterbatasan yang dihadapi wanita masa itu menyadarkan dan mendorong R.A Kartini untuk memperjuangkan hak sosial dan dasar perempuan.

Meskipun perjuangan beliau sudah selesai pada jamannya, lantas tidak menghentikan langkah kartini muda untuk ikut berjuang dan bergerak pada ruang masa kini. hari ini,, hak-hak perempuan belum sepenuhnya didapat di ruang publik, dalam kepemimpinan perempuan masih dianggap belum mampu, kesenjangan upah para pekerja perempuan masih terjadi, dan kekerasan pada perempuan masih merebak.

Perempuan haruslah membuka mata, Bagaimana masalah hadir dalam ruang terkecil dan terdekat kita.

Belajar Pergerakan dari Pendahulu begitu penting untung membangkitkan semangat bahwa perjuangan hak-hak harus terus dilakukan. tak hanya masalah perempuan, kadangkala kita perlu membuka mata bagaimana masalah sosial, ekonomi dan pendidikan menghantui kita dan generasi mendatang. berikut dihadirkan pahlawan perempuan lintas dunia dengan perjuangan masing-masing, sebagai bahan motivasi kita, kartini muda dan langkah kita yang berharga.

di bumi Pakistan, Benazir Bhutto memperjuangkan demokrasi untuk negerinya pada masa di mana politik Pakistan sedang tidak baik-baik saja. Benazir berhasil menjadi perdana menteri perempuan pertama di Pakistan. kalau kita memahami konteks konflik dan sosial politik Pakistan, kita akan takjub bagaimana perjuangan Benazir menyerukan demokrasi yang baik untuk tanah kelahirannya.

di satu negara bagian Amerika, wanita eks budak berkulit hitam berkebangsaan Afrika-Amerika memperjuangkan hak-hak kesetaraan wanita dan menuntut penghapusan perbudakan. Isabella atau Sojourner Truth nama populernya patut kita teladani sebagai wanita yang berani bersuara dan berjuang untuk kesetaraan gender dan kemanusiaan pada masanya. 

dari Indonesia ujung barat, kita mengenal  beberapa panglima perang wanita yang memperjuangkan tanah kelahiran dari jajahan. perempuan tidak terbatas ruang dan waktu dalam memperjuangkan keadilan. laksamana Malahayati, punya andil besar dalam penjagaan bumi Aceh dari penjajahan Belanda.

perjuangan Fatimah Al Fihri dalam dunia pendidikan Islam, menumbuhkan semangat baru dalam dunia perjuangan. pendidikan juga perlu diperjuangkan, wanita sebagai simbol peradaban musti memperhatikan bagian mana yang memang perlu diperjuangkan. madrasah Al Qarawiyyin yang didirikan Fatimah dan berkembang sampai sekarang menjadi universitas tertua di dunia adalah simbol perjuangan pada ilmu pengetahuan. 

simbol perlawanan yang lain dari wanita hadir dari tanah Palestina, Leila Khaled sejak muda bertekad melawan penjajahan yang terjadi di tanah kelahirannya. dalam misi pembebasan negaranya Leila mencerminkan perempuan yang tangguh tanpa rasa takut memperjuangkan kebenaran.

Menjadi Kartini masa kini mesti menyadari permasalahan apa yang sedang dihadapi, bukan hanya suara dan masalah gender saja. Namun, sebagai wanita perlu berani menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam bidang apa pun itu. perjuangan lintas sejarah mengajarkan bahwa mereka bergerak atas dasar masalah yang di hadapi masing-masing masa. tanpa tapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun