Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masihkah Relevan Menulis Buku Ajar Cetak di Era Digital?

1 Februari 2025   03:18 Diperbarui: 1 Februari 2025   03:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ilustrasi Meta

Pendahuluan

Di era digital yang serba cepat dan canggih ini, pertanyaan mengenai relevansi buku cetak ajar menjadi semakin sering diajukan. Dengan kemudahan akses informasi melalui internet dan berbagai platform digital, apakah buku cetak ajar masih memiliki tempat dalam dunia pendidikan?

Keunggulan Buku Ajar Cetak 

Meskipun era digital menawarkan berbagai kemudahan, buku ajar cetak masih memiliki keunggulan tersendiri. Beberapa di antaranya adalah:

  • Fokus dan Konsentrasi: Buku ajar cetak membantu siswa untuk lebih fokus dan berkonsentrasi saat belajar. Tanpa adanya gangguan dari notifikasi atau godaan untuk menjelajahi internet, siswa dapat lebih konsentrasi dalam materi pelajaran.
  • Kemudahan Penggunaan: Buku cetak ajar tidak memerlukan perangkat elektronik atau koneksi internet. Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa perlu khawatir tentang baterai habis atau masalah teknis lainnya.
  • Sentuhan Fisik: Beberapa siswa merasa lebih nyaman dan mudah memahami materi pelajaran melalui sentuhan fisik buku cetak. Membalik halaman, menandai bagian penting, atau menulis catatan di margin dapat membantu siswa memproses informasi dengan lebih baik.
  • Keterbatasan Akses Digital: Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet. Buku ajar cetak  memastikan bahwa semua siswa, apapun latar belakang ekonomi mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.

Tantangan Buku Cetak Ajar

Tentu saja, buku cetak ajar juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa di antaranya adalah:

  • Biaya Produksi: Biaya produksi buku ajar cetak  relatif lebih tinggi dibandingkan dengan materi pembelajaran digital. Hal ini dapat menjadi kendala bagi sekolah atau siswa yang memiliki anggaran terbatas.
  • Keterbatasan Ruang: Buku ajar cetak  membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar. Hal ini dapat menjadi masalah bagi sekolah atau siswa yang memiliki ruang terbatas.
  • Kurangnya Interaktivitas: Buku ajar cetak  cenderung kurang interaktif dibandingkan dengan materi pembelajaran digital. Siswa mungkin merasa bosan atau kurang termotivasi saat belajar hanya dengan membaca teks dan melihat gambar.

Peran Buku Ajar Cetak di Era Digital

Meskipun era digital menawarkan berbagai kemudahan, buku ajar cetak  masih memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Buku ajar cetak  dapat menjadi pelengkap yang baik untuk materi pembelajaran digital. Keduanya dapat digunakan secara bersamaan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik bagi siswa.

Kesimpulan

Jadi, masihkah perlu menulis buku ajar cetak di era digital? Jawabannya adalah iya. Buku cetak ajar masih relevan dan dibutuhkan, terutama bagi siswa yang memiliki keterbatasan akses digital atau lebih nyaman  belajar dengan cara yang lebih tradisional. Namun, perlu  untuk diingat bahwa buku ajar cetak bukanlah satu-satunya sumber pembelajaran. Materi pembelajaran digital juga memiliki peran penting dalam melengkapi dan meningkatkan pengalaman belajar siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun