Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paguyuban : Pilar Utama Persatuan dan Kesatuan Bangsa

30 Januari 2025   14:47 Diperbarui: 30 Januari 2025   16:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan warga RT 01 dan 02 RW 03 dalam acara memperingati isra Mi'raj di masjid Wasilatul Karim-Tanjungsari- Sumedang

Pendahuluan

Paguyuban, sebuah istilah yang kental dengan nuansa kekeluargaan dan gotong royong, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Lebih dari sekadar perkumpulan, paguyuban menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling membantu, bertukar pikiran, dan menjaga tali silaturahmi. Dalam konteks kebangsaan, paguyuban memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Apa itu Paguyuban?

Paguyuban adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan kesamaan asal, suku, profesi, atau kepentingan lainnya. Di dalamnya, terdapat nilai-nilai luhur seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan kekeluargaan yang menjadi perekat di antara anggota.

Peran Paguyuban dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan

  1. Menjaga Keutuhan NKRI: Paguyuban berperan aktif dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan, paguyuban ikut serta dalam membangun rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan anggotanya.
  2. Meleburkan Perbedaan: Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, paguyuban menjadi jembatan penghubung antar berbagai suku, agama, dan ras. Melalui interaksi yang intens di dalam paguyuban, perbedaan-perbedaan yang ada dapat disatukan dalam bingkai persatuan.
  3. Memperkuat Nilai-nilai Kebangsaan: Paguyuban senantiasa menanamkan nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika kepada anggotanya. Hal ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah arus globalisasi yang semakin deras.
  4. Menyelesaikan Masalah di Tingkat Lokal: Paguyuban seringkali menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di tingkat lokal. Dengan melibatkan seluruh anggota, solusi yang diambil akan lebih efektif dan diterima oleh masyarakat.
  5. Memperkuat Modal Sosial: Paguyuban turut memperkuat modal sosial masyarakat. Melalui jaringan yang terjalin di dalam paguyuban, masyarakat akan lebih mudah saling membantu dan bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan.

Peran Paguyuban dalam Memakmurkan Sarana Ibadah

Photo kegiatan memperingati Isra Mi'raj RT 01 dan 02 RW 03  di masjid Wasilatul Karim desa Tanjungsari - Sumedang
Photo kegiatan memperingati Isra Mi'raj RT 01 dan 02 RW 03  di masjid Wasilatul Karim desa Tanjungsari - Sumedang
Paguyuban memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga kemakmuran sarana ibadah. Melalui semangat gotong royong yang kuat, masyarakat secara aktif terlibat dalam merawat dan mengembangkan tempat-tempat ibadah. Kegiatan bersama ini tidak hanya memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab, tetapi juga menjadi sarana untuk memperdalam nilai-nilai keagamaan, meningkatkan spiritual nilai-nilai keagamaan dan melestarikan tradisi budaya. Dengan demikian, paguyuban berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah dan sekaligus mempererat tali silaturahmi antar umat beragama.

Tantangan yang Dihadapi Paguyuban

Meskipun memiliki peran yang sangat penting, paguyuban juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:

  • Perubahan Zaman: Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, minat masyarakat terhadap paguyuban cenderung menurun.
  • Individualisme: Meningkatnya nilai individualisme di kalangan masyarakat muda dapat mengikis semangat gotong royong yang menjadi dasar terbentuknya paguyuban.
  • Kurangnya Regenerasi: Kurangnya minat generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan paguyuban menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kelangsungan paguyuban.

Upaya Memperkuat Peran Paguyuban

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan beberapa upaya, antara lain:

  • Modernisasi: Paguyuban perlu melakukan modernisasi dalam pengelolaan dan kegiatannya agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
  • Pemanfaatan Teknologi: Pemanfaatan teknologi informasi dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan efektivitas kegiatan paguyuban.
  • Pengembangan Pemuda: Paguyuban perlu memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi dan mengembangkan potensi diri.
  • Kerjasama dengan Pemerintah: Kerjasama yang baik antara paguyuban dan pemerintah sangat penting untuk mendukung berbagai program pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun