Pendahuluan
Toilet bersih adalah salah satu indikator penting dalam menciptakan sekolah ramah anak. Kebersihan toilet tidak hanya memengaruhi kenyamanan siswa, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan kebersihan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Dalam ajaran agama dicanangkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Ini berimplikasi pada panduan hidup sehat dalam dalam setiap sendi kehidupan yang mencakup sehat jasmani dan rohani.
Mengapa Toilet Bersih Penting?
- Kesehatan: Toilet yang bersih mencegah penyebaran penyakit, terutama penyakit menular melalui tinja.
- Kenyamanan: Toilet yang bersih dan wangi membuat siswa lebih nyaman menggunakannya dan mengurangi rasa malu.
- Perilaku: Kebersihan toilet dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Pembelajaran: Lingkungan sekolah yang bersih, termasuk toilet, menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.
Toilet Sekolah yang Ramah Anak?
Bagaimanakah Wujud- Cukup dan Tersedia: Jumlah toilet harus memadai dan tersedia untuk semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan. Menurut standar nasional pendidikan (SNP), jumlah toilet yang ideal adalah 1:20, namun untuk lahan yang sempit tentu saja hal ini tidak terlalu menjadi permasalahan mengingat rasionya lokasi sekolah akan banyak terpakai untuk membuat WC.Â
- Bersih dan Wangi: Toilet harus selalu bersih, tidak ada sampah, dan dilengkapi dengan pengharum ruangan.
- Air Bersih: Tersedia air bersih yang mengalir untuk mencuci tangan dan membersihkan diri.
- Perlengkapan Lengkap: Dilengkapi dengan kloset yang berfungsi dengan baik, tissue, sabun, dan tempat sampah.
- Lantai Kering: Lantai toilet harus selalu kering untuk mencegah siswa terpeleset.
- Ventilasi Baik: Sirkulasi udara yang baik membuat toilet tidak lembap dan berbau.
- Ukuran Sesuai: Ukuran toilet harus sesuai dengan postur tubuh anak.
- Privasi Terjaga: Setiap bilik toilet harus memberikan privasi yang cukup.
Siapakah yang harus bertanggung jawab atas kebersihan toilet?
Hal ini membutuhkan peran semua pihak dalam menjaga kebersihan toilet, baik siswa, guru, petugas kebersihan dan orang tua.
- Siswa: Membiasakan diri untuk menjaga kebersihan toilet, tidak membuang sampah sembarangan, dan melaporkan jika ada kerusakan. Ini perlu edukasi dan aplikasi dalam pembiasaan sehari-hari hingga terinternalisasi menjadi karakter pada diri siswa tidak hanya di sekolah tetapi juga menjadi kebiasaan dimanapun mereka berada.
- Guru: Mengajarkan siswa tentang pentingnya kebersihan toilet dan melibatkan mereka dalam kegiatan menjaga kebersihan. Untuk menjadikan pembiasaan sebelum 100 x jangan mengatakan bosan untuk mengingatkan siswa.
- Petugas Kebersihan: Melakukan pembersihan toilet secara rutin dan memastikan ketersediaan perlengkapan kebersihan.
- Orang Tua: Mendukung upaya sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan sehat.
Sekolah Ramah Anak: Lebih dari Sekadar Toilet Bersih
Selain toilet yang bersih, sekolah ramah anak juga memiliki ciri-ciri lain, seperti:
- Lingkungan Belajar yang Aman: Bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan bullying.
- Fasilitas yang Memadai: Tersedia ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang lengkap, dan lapangan olahraga.
- Guru yang Profesional: Guru yang memiliki kompetensi dan peduli terhadap perkembangan siswa.
- Kurikulum yang Relevan: Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
- Partisipasi Orang Tua: Orang tua aktif terlibat dalam kegiatan sekolah.
Kesimpulan
Toilet bersih adalah salah satu kunci utama dalam mewujudkan sekolah ramah anak. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, kita dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk belajar dan berkembang secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H