Solusi untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain:
- Kurikulum harus dirancang dengan jelas dan memberikan panduan yang cukup bagi guru dalam merancang pembelajaran dan penilaiansehingga lebih komprehensif.
- Â Guru perlu diberikan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan penilaian yang autentik.
- Teknologi dapat digunakan untuk mempermudah proses penilaian dan memberikan umpan balik yang lebih cepat kepada siswa.
Saran
Untuk memastikan UN tidak menjadi beban bagi siswa dan guru, perlu dilakukan perubahan mendasar pada format dan tujuan UN.
 UN perlu diubah menjadi instrumen yang lebih holistik, yang tidak hanya mengukur kemampuan menghafal, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.Â
Selain itu, tujuan UN perlu dialihkan dari sekadar penentu kelulusan menjadi alat evaluasi yang memberikan umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat merasa lebih termotivasi untuk belajar dan guru dapat lebih fokus pada pengembangan kompetensi siswa.
Kesimpulan
Penggabungan UN dalam paradigma Merdeka Belajar merupakan tantangan yang kompleks. Namun, dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, hal ini dapat terwujud. Tujuan utama adalah menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, relevan, dan berpusat pada siswa untuk membentuk generasi unggul menyambut Indonesia Emas 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H