Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Traktiran Purna Bhakti: Kebiasaan yang Mulai Dianggap Wajar

12 November 2024   18:19 Diperbarui: 12 November 2024   18:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 acara momen traktiran bersama rekan yang purna bhakti/ dokpri

Pendahuluan

Dalam dunia kerja, perpisahan dengan rekan sejawat yang akan memasuki masa purna bhakti merupakan momen yang cukup emosional dan berkesan. Bisa dibayangkan selama bertahun-tahun kebersamaan di lembaga yang menjadi rumah kedua dan harus mengucapkan selamat tinggal. Ikatan batin yang terjalin dengan rekan-rekan sejawat begitu kuat, hingga perpisahan ini terasa begitu menyayat hati. Kenangan indah yang terukir bersama akan selalu  tersimpan dalam sanubari.  Salah satu cara yang umum dilakukan untuk merayakan momen ini adalah dengan mengadakan acara makan bersama di rumah makan. Tradisi ini telah menjadi semacam kebiasaan yang dianggap wajar dan lumrah di banyak lembaga di wilayah kami.

Sebenarnya, traktir ini bukan kewajiban ya, kompasianer. Ini hanya bentuk apresiasi kita atas dedikasinya selama ini. Yang terpenting, kita bisa kumpul dan ngobrol bareng dan bikin kenangan bareng beliau. Soal traktir, kita sesuaikan saja dengan kemampuan masing-masing. Yang penting niatnya tulus.Kami  semua tahu kondisi ekonomi masing-masing berbeda. Jadi, tidak  merasa terbebani ya. Yang penting, kita bisa menunjukkan rasa terima kasih kita dengan cara kita masing-masing.

Mengapa purna bhakti identik dengan traktiran atau syukuran?

Traktiran makan bersama dapat menjadi bentuk syukuran karena biasanya yang ASN purna bhakti akan mendapat dana Taspen dengan jumlah yang fantastis (pada level tertentu). Dan momen berbagi kepada teman-teman sejawat adalah bentuk syukur atas terselesaikannya pengabdian hingga di ujung masa bhakti, juga penghargaan atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh rekan kerja selama bertahun-tahun membersamai.  Acara ini menjadi kesempatan bagi seluruh rekan kerja untuk berkumpul, bernostalgia, dan berbagi cerita serta pengalaman bersama. Traktiran ini diharapkan dapat meninggalkan kesan yang baik bagi rekan kerja dari yang purna bhakti, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar sesama rekan kerja. 

Ada Cara Lain yang Lebih Kreatif

Selain makan bersama, masih banyak cara lain yang lebih kreatif dan personal untuk mengucapkan terima kasih dan perpisahan kepada rekan kerja  yang  purna bhakti, misalnya dengan memberikan hadiah yang bersifat personal atau mengadakan acara perpisahan yang lebih santai.

  • Potluck: Setiap peserta membawa hidangan sendiri dan berkumpul di tempat yang lebih santai, seperti rumah salah satu rekan kerja.
  • Acara Outdoor: Mengadakan acara di luar ruangan, seperti piknik atau barbeque, dapat menjadi alternatif yang menyenangkan.
  • Memberikan Hadiah: Memberikan hadiah yang bersifat personal, seperti foto bersama atau buku kenangan, dapat menjadi cara yang lebih bermakna untuk mengungkapkan rasa terima kasih, tentunya disesuaikan juga dengan budget yang tersedia.

Kesimpulan

Tradisi traktir makan di rumah makan dari rekan kerja menjelang purna bhakti atau take and give dari rekan kerja kepada yang purna bhakti memberikan kesan tersendiri bagi setiap pribadi.  Pilihan untuk melanjutkan atau mengubah tradisi ini tergantung pada kesepakatan bersama dalam tim atau lembaga tempat kita bekerja. Yang terpenting adalah niat untuk memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja selama masa bhakti. Sebagaimana dikatakan dalam al-Qur'an : 'Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan  walaupun seberat zarrah, niscaya ia akan melihat (balasan)nya dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan  seberat zarrah, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. (Q.S. az-zalzalah/99 : 7-8).

Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun