PendahuluanÂ
ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) adalah program penilaian yang dilakukan secara berkala untuk mengukur mutu seluruh sekolah. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan ANBK adalah peran pengawas silang.Â
Pengawas silang adalah guru atau tenaga kependidikan dari sekolah lain yang ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan ANBK di sekolah yang bukan sekolahnya. Tujuannya adalah untuk menjaga objektivitas dan integritas pelaksanaan ujian, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat diandalkan.Â
Pengawas silang memiliki peran krusial dalam menjaga integritas dan kelancaran pelaksanaan ANBK. Tugas utama mereka adalah mengawasi langsung jalannya ujian di sekolah yang bukan sekolahnya. Tanggung jawab pengawas silang meliputi memastikan semua peserta mengikuti aturan ujian, memantau penggunaan perangkat komputer, mencegah terjadinya kecurangan, menyelesaikan masalah teknis yang mungkin timbul, serta melaporkan segala kejadian yang relevan selama pelaksanaan ujian. Dengan demikian, pengawas silang berperan aktif dalam menjaga objektivitas dan keakuratan hasil asesmen nasional.
Bagaimana pengawas silang menjaga akurasi nilai hasil ANBK?
- Mencegah kecurangan: Pengawas silang yang tidak mengenal siswa dan lingkungan sekolah akan lebih sulit untuk dimanipulasi oleh siswa atau pihak sekolah yang ingin melakukan kecurangan.
- Meningkatkan objektivitas: Pengawas silang yang berasal dari sekolah lain diharapkan memiliki pandangan yang lebih objektif dan tidak memihak terhadap peserta didik di sekolah yang diawasi.
- Menjamin kualitas pelaksanaan: Pengawas silang dapat memantau secara langsung jalannya pelaksanaan ujian, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penutupan. Jika ada kendala atau masalah, pengawas silang dapat segera mengambil tindakan.
- Menjaga kerahasiaan: Pengawas silang membantu menjaga kerahasiaan identitas peserta didik dan soal ujian, sehingga tidak ada informasi yang bocor ke luar.
Namun, perlu diingat bahwa pengawas silang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan akurasi nilai hasil ANBK. Ada beberapa faktor lain yang juga perlu diperhatikan, seperti:
- Kualitas soal: Soal ujian harus disusun dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
- Sistem: Sistem komputer yang digunakan untuk pelaksanaan ujian harus berfungsi dengan baik dan aman.
- Pelatihan: Pengawas silang dan peserta didik harus diberikan pelatihan yang memadai sebelum pelaksanaan ujian.
- Integritas peserta didik: Peserta didik harus jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan soal ujian.
Tantangan Pengawas Silang
Pengawas silang dalam pelaksanaan ANBK seringkali menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks. Selain menjaga objektivitas dan integritas ujian, mereka juga harus berhadapan dengan kendala seperti kurangnya familiaritas dengan lingkungan sekolah baru, perbedaan sistem dan prosedur yang diterapkan di setiap sekolah, serta kemungkinan adanya kendala teknis selama pelaksanaan ujian. Tantangan lainnya adalah menjaga netralitas di tengah berbagai tekanan, baik dari peserta didik, guru, maupun pihak sekolah. Terkadang, pengawas silang juga harus menghadapi situasi yang tidak terduga, seperti gangguan listrik atau kerusakan perangkat komputer, yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat.
Meningkatkan Efektivitas Pengawasan Silang
Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan silang, diperlukan upaya yang komprehensif mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan kualitas pelatihan: Pelatihan bagi pengawas silang perlu diperkaya dengan simulasi situasi yang realistis, pembahasan kasus-kasus yang kompleks, serta pemberian pemahaman yang mendalam tentang regulasi dan prosedur pelaksanaan ANBK.
- Seleksi yang lebih ketat: Proses seleksi pengawas silang perlu diperketat dengan mempertimbangkan tidak hanya kompetensi pedagogik, tetapi juga kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan integritas yang tinggi.
- Evaluasi kinerja secara berkala: Pelaksanaan evaluasi kinerja pengawas silang secara berkala dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan umpan balik konstruktif.
- Pemanfaatan teknologi: Penggunaan teknologi seperti kamera pengawas atau sistem pemantauan online dapat membantu meningkatkan pengawasan dan mencegah terjadinya kecurangan.
- Koordinasi yang baik: Koordinasi yang baik antara pengawas silang, panitia pelaksana, dan pihak sekolah sangat penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ujian.
- Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai: Pengawas silang perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, seperti alat tulis, perangkat komunikasi, dan ruang kerja yang nyaman.
- Pemberian insentif: Pemberian insentif kepada pengawas silang dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.
Dengan menerapkan beberapa cara di atas, diharapkan efektivitas pengawasan silang dalam pelaksanaan ANBK dapat ditingkatkan, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat diandalkan.