Indonesia Raya yang dikumandangkan pada  peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-79, seraya  mengingatkanku pada sosok pencipta lagu wajib nasional ini dan ingin mengenal lebih jauh tentangnya. Setelah mencari referensi dan tentunya ini hanya sepenggal kisah yang saya tulis. Â
Saat mendengatkan  laguWage Rudolf Supratman adalah sosok pahlawan nasional Indonesia yang paling dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Lagu ciptaannya ini menjadi simbol perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Masa Muda dan Karier Musik
- Lahir: Wage Rudolf Supratman lahir di Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret tahun 1903.Ayahnya bernama  Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL (Koninklijke Nederlands-Indische Leger) atau tentara Hindia Belanda.Ibunya bernama Siti Senen.
- Minat Musik: Sejak kecil, Supratman sudah menunjukkan minat yang besar pada dunia musik. Ia belajar bermain berbagai alat musik secara otodidak.
- Karier Musik: Supratman pernah bekerja sebagai pemain biola di sebuah kapal Belanda yang berlayar di Nusantara. Pengalaman ini memperluas wawasannya tentang musik dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
- Penciptaan Lagu Indonesia Raya
- Inspirasi: Terinspirasi oleh semangat perjuangan kemerdekaan yang sedang berkobar di Indonesia, Supratman menciptakan lagu "Indonesia Raya" pada tahun 1924.
- Pertama Kali Dikumandangkan: Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada Kongres Pemuda II pada tahun 1928, saat Sumpah Pemuda diucapkan. Supratman sendiri yang memainkan biola saat lagu tersebut dinyanyikan.
- Makna Lagu: Lagu "Indonesia Raya" mengandung semangat persatuan, perjuangan, dan cinta tanah air. Liriknya yang sederhana namun bermakna dalam mampu membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia.
Stanza Pertama :
- "Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku": Baris ini menggambarkan Indonesia sebagai tanah kelahiran dan tempat kita hidup. Ungkapan "tumpah darahku" menunjukkan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pahlawan untuk mempertahankan tanah air.
- "Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku": Baris ini mengandung makna bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi tanah air, seperti seorang anak yang siap menjadi pemimpin bagi ibunya (ibunya di sini adalah perumpamaan untuk tanah air).
- "Indonesia kebangsaanku, bangsa Indonesia": Baris ini menegaskan bahwa kita semua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang besar dan bersatu.
- Makna Keseluruhan Stanza Pertama: Stanza pertama menekankan pada rasa cinta tanah air, semangat persatuan, dan tanggung jawab setiap individu terhadap bangsa.
Stanza Kedua :
- "Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku": Baris ini merupakan doa agar tanah air Indonesia selalu subur dan makmur, serta rakyatnya hidup sejahtera.
- "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya": Baris ini mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas hidup, baik secara spiritual maupun fisik.Â
- Makna Keseluruhan Stanza Kedua: Stanza kedua menggambarkan harapan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.Â
- Stanza Ketiga:
- "Untuk Indonesia": Baris ini merupakan penegasan bahwa seluruh perjuangan dan pengorbanan dilakukan semata-mata untuk Indonesia.
Makna Keseluruhan Stanza Ketiga: Stanza ketiga menjadi penutup yang kuat, menegaskan kembali dedikasi dan pengabdian kita kepada tanah air.
Â
Akhir Hayat
- Wage Rudolf Supratman wafat pada tanggal 17 Agustus 1938.
Ini adalah tanggal yang bersejarah, karena bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang kemudian dirayakan setiap tahunnya. Sayangnya, Supratman tidak sempat menyaksikan kemerdekaan Indonesia yang ia perjuangkan melalui lagu ciptaannya, "Indonesia Raya".
Mengapa tanggal wafatnya penting untuk diingat?
- Kontras dengan Kemerdekaan: Tanggal wafatnya yang berdekatan dengan hari kemerdekaan Indonesia menciptakan kontras yang mendalam. Supratman meninggal dunia, beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka, namun semangat juangnya hidup terus melalui lagu "Indonesia Raya".
- Pengorbanan: Wafatnya Supratman pada usia yang relatif muda menunjukkan pengorbanan besar yang telah ia lakukan untuk bangsa dan negara.
- Simbol Perjuangan: Tanggal wafatnya menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi simbol perjuangan tanpa henti untuk mencapai kemerdekaan.
- Penyakit: Pada tahun 1938, Supratman meninggal dunia pada usia 35 tahun karena sakit jantung di Surabaya.
- Warisan: Meskipun hidupnya singkat, warisan yang ditinggalkan Supratman sangat besar. Lagu "Indonesia Raya" hingga kini tetap menjadi simbol kebangsaan Indonesia dan dinyanyikan dalam berbagai acara resmi maupun tidak resmi.
- Pengakuan dan Penghargaan
- Pahlawan Nasional: Pemerintah Indonesia menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Wage Rudolf Supratman sebagai bentuk penghormatan atas jasanya bagi bangsa dan negara.
- Tanggal kelahiran Wage Rudolf Supratman diperingati sebagai hari musik nasional.
- Ringkasnya, Wage Rudolf Supratman adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Melalui lagu ciptaannya, ia telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H