Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prestasi Mengukir Prasasti

19 Agustus 2024   19:45 Diperbarui: 19 Agustus 2024   20:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                                                                                                               

Andai kau bukan anak seorang raja atau bukan anak ulama ternama maka menulislah (Imam Al-Ghazali, filosof).

Selamat untuk para pegiat literasi di kelas KBMN PGRI gelombang 31. Guru bloger, penamu sangat bermakna!


Selesai sudah babak pertama,
Perjalanan pena mengukir makna.
Angkatan tiga puluh satu,
Kisahmu terukir, abadikan.

Dari goresan pertama, ragu dan bimbang,
Hingga tinta mengalir, membentuk rembang.
Kata demi kata, merangkai mimpi,
Menjadi nyata dalam setiap puisi.

Jangan berhenti di sini, penulis muda,
Teruslah berkarya, jiwa membara.
Dunia menanti karyamu,
Sebuah warisan yang takkan terlupa.

Pena di tangan, senjata ampuh,
Mengubah dunia, merubah hidup.
Angkatan tiga puluh satu, pejuang kata,
Berkarya tanpa henti, tak kenal patah.

Dengan tinta, kita lukiskan mimpi,
Dengan kata, kita ubah diri.
Dari kelas ini, lahirlah penulis hebat,
Siap mengguncang dunia, tak kenal lelah.

Menulis adalah jembatan,
Menghubungkan hati, pikiran, dan jiwa.
Angkatan tiga puluh satu,
Telah menemukan jembatan itu.

Dengan menulis, kita berbagi cerita,
Menginspirasi, menghibur, dan menyentak.
Jangan pernah berhenti menulis,
Karena dengan pena namamu kan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun