Dampak pola asuh buruk orang tua terhadap mental anak
Oleh: Yuyun Sa'adah
Orang tua sangat berperan penting terhadap pola asuh seorang anak. Terlebih lagi anak remaja, karena pada masa itu, anak mengalami masa peralihan dari anak menuju dewasa, baik itu dalam segi kognitif , biologis dan emosional .
Dilansir dari Buletin KKN Pendidikan, pola asuh merupakan metode atau gaya yang diberikan orang tua dalam mendidik, memperlakukan dan membimbing anak menuju kedewasaan. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak. Pola asuh yang salah akan berdampak buruk bagi anak. Namun sebaliknya, pola asuh yang baik akan berdampak positif bagi anak.
Jenis pola asuh meliputi:
1.Pola asuh otoriter
Pola asuh ini dengan penegasan , pemaksaan, dan kekerasan. Yakni dengan cara menuntut anak untuk menuruti segala perintah dan intruksi orang tua, perilaku yang sangat dikekang oleh orang tuanya. Pola asuh ini akan berdampak, anak akan kesulitan dalam berinteraksi di lingkungan sosial karena sulit mengontrol emosinya, kurang mandiri, sulit percaya diri dan sulit untuk mengambil keputusan.
2.Pola asuh permisif
Pola asuh ini memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam pola asuh ini orang tua kurang memperhatikan tumbuh kembang anaknya, bahkan sangat memanjakan anaknya dengan barang mahal. Pola asuh seperti ini dapat membuat seorang anak menjadi egois, dan dengan keegoisan nya akan menghambat interaksi anak dengan individu lain baik di masa sekarang maupun dimasa yang mendatang.
3.Pola asuh Demokratis
Pola asuh ini merupakan pola asuh yang paling baik, dimana orang tua bersikap friendly kepada anaknya, dan anak bebas untuk mengemukakan pendapatnya. Dalam pola asuh seperti ini tidak ditemukan dampak negatif bagi perkembangan anak, sebab terjadinya hubungan yang hangat dan erat antara orang tua dan anak, maka suatu tindakan buruk akan berpotensi kecil karena masalah yang dimiliki anak dapat diatasi dengan baiknya interaksi dalam keluarga.