Menerapkan pendidikan pada orang dewasa ini biasanya lebih sulit daripada Pendidikan pada anak-anak. Hal ini biasanya dikarenakan para orang dewasa pembelajarnnya mengenai bagiamana proses dan penemuan ilmu yang dibutuhkan manusia untuk hidup.Â
Sebenarnay mungkin ada beberapa orang yang bertanya-tanya mengenai apakah orang dewasa itu perlu melakukan pembelajaran juga?. kalau menurut saya sendiri tentu orang dewasa juga memerluka belajar. Karena belajar itu tidak melihat usia baik itu masih kecil, orang dewasa, atapun lanjut usia dan mereka semua masih bisa bejara mencari ilmu. Tetapi pada orang dewasa ini pasti banyak sekali tantangan-tantangan dalam melakukan pembelajaran.Â
Hal ini dikarenkana orang dewasa memiliki bebrapa konsep mislanya konsep diri, konsep pengalaman dimana pastinya orang dewasa mempunyai banyak sekali pengalaman yang telah ia lalui tidak seperti anak-anak yang pengalmaannya masih bisa dibilang sedikit.Â
Selain itu ada konsep kesiapan belajar dimana orang dewasa biasanya menyadari pentingnya untuk menuntut ilmu. Dan yang terakhir konsep persepektif waktu dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran andragogi para guru dapat memperhatikan metode yang akan diterapkan pada saat pembelajaran. Agar dalam proses pembelajaran berhasil para guru dapat mempertimbangkan faktir sarana dan prasarana yang tersedia agar mencapai pengalaman belajar yang bermutu.Â
Orang dewasa sebenarnya dapat lebih efektif dalam melakukan pembelajaran jika ia dapat mendengarkan dan berbicara secara langsung. Dan juga mereka merasa lebih efektif jika mereka bisa melihat apa yang mereka pelajari dan mereka dapat mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan.
Orang dewasa sendiri memiliki perbedaan dengan anak-anak hal ini ditunjukkan melalui bahwa orang dewasa ketika belajar memiliki prinsip dalam pembelajarannya.Â
Hal ini dikarenakan mereka tidak ingin orang lain menganggap dirinya orang yang tidak mandiri sehingga mereka dapat memperlakukan mereka seperti anak kecil. Tetapi mereka ingin tetap dianggap sebagai orang yang mandiri dan memiliki identitas diri.Â
Selain itu ketika pembelajaran berlangsung orang dewasa bukan menjadi objek sosialisasi yang merupakan dapat dibentuk dan menyesuaikan dirinya sebagai keinginan memegang otoritas diatas dirinya sendiri, tetapi tujuan kegiatan belajar lebih mengarah pada pencapaian pemantapan identitas diri orang dewasa tersebut untuk menjadi dirinya sendiri.
Selama pembelajaran pasti ada saja hambatan yang dialami oleh individu, pembelajaran orang dewasa sendiripun memiliki hambatan ketika saat pembelajaran berlangsung. Disini saya akan menjelaskan sedikit apa saja sih faktor-faktor yang dapat menghambat orang dewasa ketika ia melakukan pembelajaran.
- Hambatan fisologis, dengan bertambahnya usia pasti ada beberapa masalah yang muncul. Misalnya seperti penglihatan yang menurun hal ini dapat menyebabkan para orang dewasa susah untuk melihat tulisan yang ada dipapan tulis. Cara untuk mengatasinya para pengajar dapat menyesuaikan pencahayaan yang ada dirungan dan menyesuaikan tulisan yang ada dipapan tulis sehingga orang dewasa yang memiliki gangguan pengelihatan dapat melihat dengan jelas.
- Hambatan psikologis, biasanya orang dewasa memiliki motivasi yang lemah dalam melaksanakan pembelajaran. Cara untuk mengatasinya yaitu para pengajar atau orang terdekatnya bisa mencoba untuk selalu memuji atas keberhasilan yang telah ia dapatkkan misalnya ia berhasil mengerjakan tugas tepat waktu maka para pengajar dapat mmeberikan pujian.
- Hambatan sosiologis.
- Hambatan spiritual.
Dalam pembelajarn orang dewasa ada beberapa komponen kebutuhan yang harus diperhatikan misalnya Dalam Piramida Kebutuhan yang dikemukakan oleh Dr. Abraham Maslow, ada lima tingkatan kebutuhan utama manusia, diantaranya: fisik, keamanan, pengakuan, harga diri, dan tingkatan paling atas adalah perwujudan diri.Â