Bersama Komunitas Membangun Solidaritas

Bersama Komunitas Membangun Solidaritas

Masjid Dakwah Imam Al Mahdi, yang terletak di jalan raya Cifor nomor 48, Bubulak, kota Bogor, terlihat ramai pada hari Minggu, 8 Desember 2024 lalu. Pasalnya, aula masjid tersebut digunakan oleh komunitas IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis) Bogor untuk berkumpul. 

IIDB adalah komunitas yang dirintis oleh Indari Mastuti sejak tahun 2011. Beliau mengumpulkan para ibu di mana saja berada, untuk bertumbuh dan belajar berbisnis. Anggotanya bukan hanya para ibu yang sudah memiliki usaha saja, tetapi terbuka juga untuk para ibu yang ingin memiliki usaha. Hingga saat ini, IIDB daerah Bogor masih tetap mempertahankan eksistensinya.

Saya merasakan banyak manfaat yang didapatkan di komunitas ini. Awalnya, kami tidak saling kenal. Kami yang berada dalam satu grup whatsapp, saling berinteraksi di dunia maya. Kami bertegur sapa dan saling berbagi pengalaman.

Suatu saat, tercetuslah ide untuk kopi darat atau kopdar. Teh Indari (begitu kami menyapanya), selaku founder IIDB ingin bertemu dengan para member.

Kopdar ini bukanlah yang pertama. Kopdar IIDB pertama kali diadakan di perpustakaan nasional Bogor. Sayangnya, saya tidak ikut acaranya.

Kemudian, kopdar kedua dilangsungkan di Royal Residence, Tajur, Bogor. Di kopdar kedua inilah, saya bisa bertemu dengan teh Indari untuk yang pertama kalinya. Bagi saya, teh Indari adalah perempuan enerjik, yang terus bergerak untuk mewujudkan impian, juga mampu menggerakkan para perempuan lainnya untuk memberdayakan kemampuan masing-masing. 

Kopdar yang berlangsung hari Minggu lalu, adalah kopdar ketiga. Dengan dihadiri oleh 40an anggota IIDB, kopdar dimulai pada pukul 09.00, dengan tema: Ibu Berdaya, Ibu Bahagia. 

Acara kopdar ini dipandu oleh dua orang Master of Ceremony yang humble dan ceria. Kolaborasi keduanya membuat acara kopdar tetap meriah dan tidak membosankan. Acara diselingi kuis dan pembagian doorprize. 

Sebelum memasuki acara inti, ketua IIDB Bogor, teh Allien Diah Pitaloka memberikan sambutannya. Dari sambutannya, ada satu kalimat yang saya garis bawahi. Teh Allien mengatakan bahwa selama kita menolong saudara kita, maka Allah akan menolongmu.