[caption id="attachment_301189" align="alignnone" width="320" caption="Simon (kanan) saat penobatan gelar juara di Malaysia GPG 2014 bersama runner up, Sourabh Varna (sumber foto: screen shot-pribadi)"][/caption]
Angin segar datang dari ajang Yonex Sunrise Malaysia Grand Prix Gold 2014 hari ini (30/3). Simon Santoso menjadi yang terbaik di nomor Tunggal Putra setelah mengalahkan Sourabh Varma dengan tiga gim, 15-21, 21-16, 21-19, dalam pertarungan yang cukup melelahkan selama 1 jam 9 menit.
Di awal permainan, Simon sempat memimpin dengan skor cukup meyakinkan atas pemain muda kebanggaan India ini hingga interval dalam kedudukan 11-5. Hanya saja Sourish tetap gigih mengumpulkan poin demi poin hingga berbalik memimpin 14-15. Dari sini Sourabh terus menjauh dan akhirnya secara mengejutkan merebut set pertama.
Di babak kedua, Simon berusaha mengubah taktik dengan bermain lebih berhati-hati sehingga bisa merebut set kedua. Set selanjutnya tampak tak menjanjikan bagi Simon yang sempat tertinggal pada kedudukan 5-9 namun berbekal pengalamannya unggulan ke-15 ini berhasil menyusul hingga hanya selisih satu poin jelang interval. Pola di set pertama seolah berulang hanya saja kali ini Indonesia yang diuntungkan. Simon terus memimpin perebutan poin demi poin dan akhirnya berhasil mematahkan perlawanan Sourabh sekaligus merebut gelar juara. Dengan demikian Indonesia berhasil mempertahankan supremasinya di sektor Tunggal Putra, meneruskan torehan gelar tahun lalu oleh Alamsyah Yunus.
Gelar juara tunggal putra ini sayangnya tidak diikuti oleh Arjuna/Srikandi Indonesia di dua sektor lainnya, Tunggal Putri dan Ganda Campuran, yang juga berlaga di final. Adrianti Firdasari takluk di tangan unggulan kedua asal Cina, Xue Yao sementara juara tahun lalu, Praveen Jordan, yang kali ini berpasangan dengan Debby Susanto harus puas dengan posisi runner up setelah kandas saat melawan pasangan non unggulan (lagi-lagi) asal Cina, Lu Kai/Huang Yaqiong dalam dua set langsung.
Malaysia GPG sebenarnya ajang yang tepat bagi Indonesia untuk memanen gelar karena banyak pemain top dunia yang absen mengingat waktu penyelenggaraannya tepat setelah ajang superseries premier All England dan sebelum piala Thomas/Uber. Simon, misalnya, benar-benar memanfaatkan ketiadaan Lee Chong Wei atau Chen Long untuk menjadi juara sekaligus memperbaiki rankingnya yang saat ini melorot jauh di posisi 56. Peluang sama juga dimiliki Firda yang baru kembali setelah cedera. Saat ini Firda terdampar di peringkat 135 padahal beberapa waktu lalu Firda sangat diharapkan sebagai penerus Susi Susanti.
Adapun Danny Bawa Chrisnanta, mantan pemain Indonesia yang sempat berpasangan ganda campuran dengan Debby Susanto, berhasil menyumbangkan gelar juara Ganda Putra di bawah bendera Singapura setelah secara mengejutkan menaklukkan ganda Malaysia V Shem Goh/Khim Wah Lim dengan dua set langsung. Ini adalah gelar pertama Danny bersama pasangannya, Chayut Triyachart, setelah ia pindah kewarganegaraan tahun lalu. Berikut hasil lengkap Yonex Sunrise Malaysia Grand Prix Gold 2014 (Yuuki)
Ganda Putri: Yu Xiaohan/Huang Yaqiong (5) vs Dongni Ou/Mengjing Xiong 22-2012-2121-18
Tunggal Putri: Xue Yao (2) vs Adrianti Firdasari 21-1821-8
Tunggal Putra: Simon Santoso (15) vs Sourabh Varma (8) 15-2121-1621-19
Ganda Campuran: Lu Kai/Huang Yaqiong vs Praveen Jordan/Debby Susanto 21-1421-13
Ganda Putra: Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart vs V Shem Goh/Khim Wah Lim (2)Â 21-1722-20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H