Mohon tunggu...
Yutriansyah .
Yutriansyah . Mohon Tunggu... wiraswasta -

menulis, bagi saya adalah gampang tapi sulit. Gampang bagi saya bila menulis hal hal yang jujur tampa perlu menambah pemanis dan membiarkan nya apa adanya sesuai yang ada dalam pikiran. tapi menjadi sulit bagi Saya, apabila saya ingin menulis seperti seorang penulis, karena Saya bukan lah seorang penulis, walau pun saya bukan seorang yang paham bagai mana cara menulis nya seorang penulis, tulisan ini tetaplah sebuah tulisan. terlepas dari baik dan tidak nya tulisan Saya, yg terpenting bagi Saya adalah tujuan dan pesan yang semoga mudah di pahami. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Haji dan yang pernah naik haji

17 September 2011   17:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



Kebetulan tak lama lagi tiba bulan Haji, bulan dimana umat Islam menunai kan rukun Islam yang ke lima. Saya bukan lah seorang ustadz, tapi tidak ada salah nya sekedar untuk berbagi cerita. Ada sebuah uneg-uneg dari seorang kawan yang prihatin terhadap seorang kawan nya yang sudah Haji tapi kok kelakuan nya tidak mencerminkan bahwa dia seorang haji, bahkan katanya lebih parah dari sebelum ia naik haji, karena itu bukan pertanyaan yang bukan hak saya untuk menjawab nya, terlebih saya bukan lah orang yang pantas untuk memberi jawaban untuk hal seperti itu. Tapi karena kebetulan uneg-uneg itu di lemparkan kepada saya, maka saya pun menanggapi dengan pendapat versi Saya sendiri. Saya katakan saja bahwa Haji itu ada 2 macam, yang pertama adalah dia memang sudah naik haji dan benar-benar naik haji, terbukti dari tingkah laku dan tuturkata yang mencerminkan bahwa memang Dia adalah seorang yang sudah Haji. Dan yang ke dua adalah Orang yang hanya sekedar "pernah" naik haji, buktinya adalah kenyataannya dia belum mampu menyandang gelar Haji yang sudah tentu harus di sesuai kan dengan tingkah laku yang mencerminkan bahwa memang dia sudah Haji. Seumpama Naik haji itu ber Ijazah seperti sekolah-sekolah formal, mungkin akan banyak sekali yang pulang dari Tanah suci tampa membawa Ijazah alias tidak lulus. Untung lah hanya Allah yang tau mambrur atau tidak mabrur. Tapi Allah telah berikan tanda tanda yang nyata, agar kita berpikir. Mohon maaf, tulisan ini hanyalah pendapat pribadi, kalau ada yang lebih paham silahkan menambahkan dengan yang lebih tepat dan berkenan untuk semua pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun