Tradisi tahlilan juga dianggap sebagai cara untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat, seperti pesta makan dan mabuk-mabukan, menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat dengan mengutamakan doa dan dzikir. Pendekatan ini dipandang sebagai strategi dakwah yang bijaksana oleh para wali, seperti yang diceritakan dalam sejarah Wali Songo. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang apakah pahala dari amalan tahlilan sampai kepada mayyit, esensi dari tradisi ini adalah mendoakan orang yang telah meninggal dan mempererat hubungan sosial di antara keluarga dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H