Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Salah satu tradisi keagamaan yang berkembang di sini adalah tahlilan, yaitu acara doa bersama untuk orang yang sudah meninggal. Biasanya, tahlilan dilakukan pada hari-hari tertentu seperti hari ke-3, ke-7, ke-10, ke-40, hingga 100 dan 1000 hari setelah meninggalnya seseorang. Tradisi ini dianggap penting karena mengandung unsur doa, dzikir, dan mempererat hubungan sosial.
Meskipun tahlilan telah menjadi bagian dari budaya Muslim di Indonesia, praktik ini kerap menimbulkan perdebatan. Sebagian orang melihatnya sebagai bentuk kearifan lokal yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, sedangkan yang lain menganggapnya tidak sesuai dengan ajaran agama karena tidak diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad.Karena dizaman nabi Muhammad cukup dengan pelepah kurma untuk mengurangi siksaan mayyit/orang yang telah meninggal.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Ibnu 'Abbas r.a menceritakan bahwa Rasulullah saw melewati dua kuburan lalu bersabda: 'Sesungguhnya kedua ahli kubur ini benar-benar sedang disiksa, namun tidaklah keduanya disiksa dengan sebab dosa besar. Adapun salah satunya tidak menutup diri saat buang air kecil. Adapun yang lainnya, ia suka menebar provokasi (namimah). Kemudian Nabi saw mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu dibelah dua bagian Lantas ditancapkan ke masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini? Nabi saw menjawab: mudah- mudahan pelepah itu akan meringankan siksa kedua ahli kubur selama belum mengering." (H.R. al-Bukhari).
Atau dengan mentakziyahkan keluarga yang ditinggal meninggal kerabat atau keluarganya,namun dalam hal ini yang dimaksud takziyah adalah menghibur keluarga yang sedang berduka,dan disunnahkan untuk membawa bingkisan atau sesuatu kepada keluarga mayyit.
Dikutip dari dakwahnya Ustadaz Adi Hidayat Lc.Ma yang berjudul "Apa Hukum Tahlilan Menurut Al Quran Hadist dan Para Ulama?"(Youtube,diakses 21 Desember 2024) ,dalam sebuah pertemuan di ampeldenta yang dipimpin oleh Sunan Giri dan ada sebuah penyampaian dari Sunan Kalijaga dan beliau menyampaikan situasi di daerah dakwah beliau bahwa Masyarakat sekitarnya mempunyai kebiasaan kalau ada yang meninggal dunia mereka melakukan pesta-pesta seperti makan-makan ,minum-minum ada yang mabuk-mabukkan dan sebagainya,dan itu dilakukan selama 7 hari 40 hari dan seterusnya.Beliau mengajukan saat pertemuan dewan wali bahwa "Bagaimana cara merubahnya?" maka ada yang mengatakan dengan cara akan merubah isinya,karena jika langsung dihapus atau dilarang maka islam akan ditinggalkan,dan masalah tersebut diqiyaskan dengan haramkan nya khamr.
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya." Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, "(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir
Dan kebiasaan Masyarakat tersebut dirubah isinya dengan cara menyebutkan kalimat-kalimat tahlil.
Dikutip dari dari ceramahnya Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif, M.A, Ph.D atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya yang berjudul "Apakah Tahlilan Bid'ah ? - Buya Yahya Menjawab"(Youtube,diakses 21 Desember 2024) ,bahwasanya yang dimaksud tahlilan adalah menghadiahkan pahala kepada mayyit/orang yang sudah meninggal.Namun ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda, ada yang mengatakn bahwa pahala tersebut tidak sampai pada mayyit dan ada yang mengatakan pahala tersebut sampai pada mayyit.
Kesimpulannya adalah Tahlilan sebagai tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia memiliki landasan yang beragam, baik dari sisi budaya maupun agama. Dalam Islam, doa dan amalan untuk orang yang telah meninggal memiliki dasar yang kuat, seperti yang diceritakan dalam hadis riwayat al-Bukhari tentang pelepah kurma yang ditancapkan oleh Rasulullah saw untuk meringankan siksa penghuni kubur. Hal ini menunjukkan adanya bentuk perhatian kepada mereka yang telah meninggal, meskipun tata caranya bisa berbeda-beda.