Mohon tunggu...
Option Car
Option Car Mohon Tunggu... -

simple man

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Miskin (Tidak) Boleh Sakit

29 November 2010   11:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dear kompasiana...

.....Kurang lebih kemarin malam di SCTV (klo gak salah) ada semacam FTV yang menceritakan seorang perempuan miskin yang tinggal bersama kakek dan temannya di suatu rumah kontrakan kecil dan sumpeks tetapi perempuan itu bernasib baik dengan akhirnya menikah (dijodohkan) oleh anak pamannya..happy ending...

Alur cerita-nya datar saja khas sinetron Indonesia, gak ada greget, miskin ide, miskin dealogue cerdas, nyaris mbosenin...tapi pada satu adegan kakek mereka sakit lalu digendong dari rumah kontrakan ke rumah sakit (walaupun masih sedikit dipaksakan adegannya) ada sedikit yang membuat mata saya bangun dari kantuk...yaitu sepotong dialogue oleh si teman perempuan itu.".emang nasib..orang miskin enggak boleh sakit, yang boleh sakit hanya orang kaya saja.." atau pada saat adegan mereka berdua di tangkap di pos satpam ada dialogue..dasar nasib orang miskin, sakit aja masih di tangkep..sementara koruptor bisa jalan-jalan sampai ke-bali" kedua adegan beda situasi tersebut menurut saya cerdas dan menyentil dengan halus dibawakan dengan logat betawi yang pas oleh "Ucup-Bajaj Bajuri".

Memang suka atau tidak suka orang miskin di negara ini (tidak) boleh sakit..artinya ente boleh sakit asal punya duit yang banyak, cukup buat bayar rumah sakit, dokter, obat, dan macam-macam. Jika tidak punya uang ente gak boleh sakit..ente harus sehat..tahu diri donk (begitu judul film Warkop dulu)...

Ironi memang..sementara sumber daya alam papua di sedot habis oleh freeport, sementara blok2 minyak yang besar di sedot perusahaan multinasional lainnya seperti exxon oil, shell, mobil oil..BUMN2 dikuasai asing..negara sebagai operator kekayaan tersebut justru berhutang milyaran dolar Amerika kepada dalam dan luar negeri.

Memang para pemimpin2 negeri ini tidak pernah merasakan obat generik, sebab ketika mereka dan keluarganya sakit maka negara akan segera mbayari..klo perlu walau hanya sakit panu, kadas, kurap, mereka akan berobat ke-singapore dengan biaya negara...hahahaha....

Orang miskin (tidak) boleh sakit...klo bisa langsung mati saja biar ndak merepotkan kata gareng..weleh-weleh...koq negeri ini makin lama makin brutal ya..makin liar..saling sikut saja di-elit pemimpin (baik pusat maupun daerah)..

Pak beye malah sibuk ngurusin kraton jogjakarta (padahal kraton itu ada jauh sebelum pak beye lahir) bukannya ngurusin kebutuhan pokok rakyat yang tertindas..bukannya berdiri ditengah-tengah rakyatnya yang rindu pemimpin yang amanah..eh..malah sibuk ngurusin hal-hal sepele..

Oalah...ngger..gusti Allah..tsunami, gempa bumi, gunung meletus rupanya belum dapat membuka mata hati dan nurani para pemimpin nasional kita..mereka masih cakar-cakaran saja, masih sibuk mengamankan posisi bisnis dan kroni2nya..sampai kapan "sinetron" ini akan terus di pertontonkan kepada rakyat..

Mari kita berdoa kepada Allah SWT jangan hukum kami rakyat yang tidak berdosa, hukum-lah pemimpin2 kami yang membela koruptor dan kesewenang-wenangan terhadap rakyat. Buat mereka miskin harta dan hati agar mereka tahu arti empati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun