Trawas, Mojokerto. Daya inisiatif pemimpin pasti memberi nilai positif pada sekolah. Seperti yang dilakukan Kepala Sekolah SMAN 1 Trawas, Samsuari, S.Pd., MT. Demi mendidik warga sekolahnya, dirinya berinisiatif untuk menjalin kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Kali ini Kepala SMAN 1 Trawas menggandeng LSM bernama Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup Seloliman (YPLHS). Sebuah LSM yang menaungi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman. Lembaga internasional ini, tercatat sudah sejak tahun 1990 bergerak dan peduli pada lingkungan hidup di Indonesia.
Menurut Pak Samsuari, sapaan karib Kepala SMAN 1 Trawas, menegaskan, bila kerjasama ini dilakukan sebagai langkah taktis untuk pendidikan karakter peserta didiknya. Harapannya, ketika wawasan dan keterampilan anak didiknya sudah dibekali, tentu dalam keseharian dapat menjadi kebiasaan dan budaya hidupnya.
"Anak-anak harus diberi pendidikan secara aktual dan faktual. Selain belajar teori, sudah seharusnya mereka melihat dan melakukan sendiri. Pola edukasi seperti itu pasti lebih positif hasilnya. Oleh karenanya, sekolah sengaja bekerjasama dengan YPLHS ini untuk memfasilitasi anak-anak," ungkapnya serius.
Lebih jauh ditegaskan pak Samsuari, bila urusan tanam menanam maupun variasi tanaman di sekolah bukan menjadi masalah. Sejauh ini seluruhnya sudah subur, bersih, dan nyaman. Bagaimana pun SMAN 1 Trawas juga sekolah adiwiyata dan sekolah penggerak, juga sudah tiga kali menjadi sekolah pelaksana program double track.
"Sekolah kita sudah asri dan nyaman. Hanya saja ada banyak persoalan untuk pengelolaan sampahnya. Bayangkan, dari 800 an peserta didik, setiap hari pasti ada tumpukan sampah. Persoalan inilah yang harus segera dicarikan solusi. Dasar itulah salah satu pendorong kita bermitra dengan YPLHS ini," ujar pak Samsuari optimistis.
Saat penandatangan kerjasama dengan YPLHS, SMAN 1 Trawas juga mengirim 20 peserta didiknya untuk mengikuti Workshop Kader Lingkungan. Dua puluh peserta didik itu, terdiri dari pengurus OSIS dan peserta ekskul Pramuka. Harapannya, mereka bisa menjadi pioneer di sekolah untuk kader inovasi pengelolaan sampah.