WONOSARI-Mojokerto. Manajemen pemerintah desa (Pemdes) yang tak profesional, bisa terlihat dari kegiatan warganya. Hal itu terjadi di Desa Wonosari Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.Â
Kepedulian pemuda yang tergabung di Karang Taruna Tunas Karya (KTTK) Desa Wonosari, terpaksa dilakukan dengan cara mereka sendiri. Termasuk ketika jajaran pengurus KTTK ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021.
"Rekan-rekan pengurus sudah lakukan koordinasi. Inisiatif yang muncul, bahwa seluruh pengurus terpaksa harus "mengemis" ke warga yang mampu dan beberapa perusahaan.Â
Ternyata hasilnya sangat baik. Meski kita tak didukung pendanaan dari Pemdes Wonosari, setidaknya pemuda punya inisiatif untuk bersyukur atas kemerdekaan bangsa dan negara ini," ungkap Agus Wijaya, Ketua KTTK Desa Wonosari masa bhakti 2020-2025.
Menurut Agus, inisiatif ini merupakan yang kedua kalinya. Kondisinya sama, pada tahun pertama juga tak terdukung oleh pemdes Wonosari. Pemuda berdaya upaya untuk mengaktualisasi rasa syukur dengan melakukan kegiatan sosial. Apalagi di masa pandemi Covid-19, jelas tidak baik bila melakukan kegiatan yang membuat masyarakat berkerumun dan tak terkendali.
"Karang taruna itu bukan benalu di Pemdes. Prinsip itulah yang selalu saya tekankan pada pengurus. Sehingga ketika pengurus tak terdukung Pemdes dengan berbagai alasan, kita bergerak dengan cara kita.Â
Hal terpenting, apa yang kita lakukan tetap prosedural, eksploratif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat Desa Wonosari. Bukankah tugas karang taruna itu meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat?" ucap Agus serius.
Ayah dari Bima itu pun berkelakar, bila jajaran pengurus di KTTK tetap konsisten menjalankan tupoksi sesuai dengan Permensos No. 25 Tahun 2019. Bagaimana pun itu adalah dasar bagi pengurus KTTK untuk memberikan pengabdian pada seluruh masyarakat Desa Wonosari. Salah satunya adalah melalui bakti sosial dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021.