Mohon tunggu...
Yusup Nurzaenal
Yusup Nurzaenal Mohon Tunggu... Mahasiswa - STAI SABILI BANDUNG

Saya memiliki hobi hiking dan baca buku

Selanjutnya

Tutup

Financial

Wakaf Uang Produktif Tangkis Permasalahan dari Resesi di Indonesia

12 Desember 2022   23:00 Diperbarui: 12 Desember 2022   23:01 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Resesi merupakan kondisi dimana keadaan perputaran ekonomi suatu negara mengalami perubahan yang terhitung lambat atau bahkan buruk. Perputaran tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, bertahun-tahun karena itu akibat dari produk domestic bruto (PDB) suatu negara mengalami penurunan dua kuartal secara terus menerus.

Indonesia dikabarkan akan mengalami resesi 2023 mendatang, begitu hal yang dikutif dari CNBC Indonesia, Indonesia merupakan salah satu yang diperkirakan akan mengalami resesi 2023. Hal tersebut karena perang Ukraina dan Rusia sebagai eksportir kepada negara-negara di Eropa dan negara bagian lainnya, tentunya jika ekpor dikurangi bahkan dihentikan akan mempengaruhi tingkat inflasi disuatu negara, hal itu yang sedang Indonesia alami, seperti inflasi bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu diproyeksikan akan mengenai sektor-sektor yang bergerak dalam bidang pangan, karena biaya transportasi akan mengalami kenaikan yang drastis. Dari resesi pula akan mengalami PHK besar-besaran akibat dari inflasi.

Berdasarkan data Apindo per 29 September lalu, sudah ada 43.567 pegawai yang terkena PHK dari 87 perusahaan. Wilayah yang menyumbang paling banyak adalah Kabupaten Bogor dengan 14.720 pekerja dari 18 perusahaan, disusul Sukabumi dengan jumlah PHK 12.188 orang dari 26 perusahaan. Kabupaten Subang juga menyumbang 9.626 PHK dari 12 perusahaan. Kemudian Kabupaten Purwakarta sebanyak 3.883 orang dari 29 perusahaan, Kabupaten Bandung sebanyak 3.000 orang dan Kota Bogor 100 orang.  

PHK akan menimbulkan pengangguran yang begitu banyak disetiap wilayah di Indonesia, tentunya akan berdampak pula pada tingkat kejahatan, karena kebutuhan yang mendesak dan pemasukan yang defisit terhadap pengeluaran. 

Itu akan menjadi permasalahan yang signifikan jika tidak ditangani secara tepat, maka dari itu wakaf pro bisa menjadi salah satu cara dan jalan dalam mengurangi resesi di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Wakaf (SIWAK) Kementerian Agama yang diakses pada 29 September 2021, potensi wakaf tanah di Indonesia mencapai jumlah 414.829 lokasi dengan luas 55.259,87 hektar. Kemudian, menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI) potensi wakaf tunai di Indonesia mencapai Rp180 triliun per tahun. Namun, besarnya potensi wakaf tersebut belum bisa dioptimalkan dengan baik. itu artinya produktifitas dari nazhir perlu di edukasi secara inten, sehingga dana dan HBW bisa lebih produktif, BWI tercatat sejak setahun terakhir sudah meng sertifikasi Nazhir sebanyak 333  nazhir wakaf uang. Serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BWI menyelenggarakan sertifikasi sebanyak 21 batch (21 kali)," katanya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (7/12/2022).Hal tersebut dilakukan supaya Nazhir -nazhir yang sebagai pengelola dana Wakaf bisa memiliki kompetensi yang unggul dalam pengelolaan wakaf, khususnya wakaf uang dan membuat program-program dalam sektor rill maupun sektor keuangan untuk membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. sehingga bisa meningkatkan pendapatan per kapita dan Indonesia kembali pada angka 6 keatas dalam proyeksi resesi.

Wakaf Produktif bisa menjadi salah satu jawaban dari permasalahan itu, dalam wakaf produktif bisa membuka peluang lapangan pekerjaan baru di Indonesia jika pengelolaannya secara tepat. Wakaf produktif, dalam hal ini wakaf uang bisa dipakai untuk pembiayaan atau pemberdayaan di sektor rill ataupun di sektor keuangan, dimana akan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan secara bertahap akan memberikan dampak yang positif untuk meingkatkan pendapatan.

Dalam pembangunan Indonesia melalui CWLS (Cash Wakaf Link Sukuk Sudah membuat program dalam menghimpun dana wakaf yang berasal dari wakaf uang. Pemerintah selalu berupaya dalam mengembangkan program-program jangka panjang, BWI menyediakan ruang untuk edukasi terhadap pengelolaan dana Wakaf, OJK yang di dalamnya Pasar Modal Syariah berupaya dalam menyediakan wadah untuk mengelola dana Wakaf. Upaya-upaya pemerintah dalam merancang berbagai program dalam rangka mengembangkan dana Wakaf uang tidak sampai disitu. 

Jadi pada intinya wakaf produktif ini secara garis besar menghimpun dana tunai dalam pengembangan usaha pada sektor riil ataupun keuangan yang akan meningkatkan perluasan lapangan pekerjaan dan dari lapangan pekerjaan yang banyak bisa meningkatkan pendapatan perkapita sekaligus menangkis akibat dari resesi yakni PKH. selain itu pula peran pemerintah dalam pengelolaan dan edukasi terhadap pengelolaan dana wakaf sangat dibutuhkan. Sehingga Indonesia bisa pulih nantinya dari kegelapan resesi jika terjadi dan meningkatkan peretumbuhan ekonomi jika tetap stabil. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun