Mohon tunggu...
Yusup Bachtiar
Yusup Bachtiar Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Kewarganegaraan, Founder Bekasi Progresif

Pejuang Pendidikan, Pendidik Pejuang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Mindset

6 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 6 Januari 2025   10:41 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"bisa gak ya?" , atau "ko sulit bangat ya?", "saya belum punya pengalaman", "kayanya saya belum pantas", dan kadang belum apa-apa sudah menyerah aja. Selain itu, terkadang sering minder bahkan merasa gagal saat melihat pencapaian keberhasilan orang lain. Pernah ga kalian punya pemikiran seperti itu dulu bahkan saat ini? Nah, jika memiliki pemikiran seperti itu bisa saja kita sering kehilangan kesempatan dan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Permasalahan seperti itu bisa dikarenakan Mindset atau cara berpikir kita tentang sesuatu hal. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya 'change!'(2009), mindset adalah pola pikir, cara berpikir dan keyakinan yang mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang. Keraguan-keraguan yang sering kita alami bermuara dari cara berpikir kita. Jika kita berpikir pesimis dan ragu, maka berimbas pada tindakannya. Bagai hukum sebab akibat.

Oleh sebab itu,  pentingnya edukasi pentingnya membangun mindset sejak dini. Sepengalaman penulis berkecimpung di dunia pendidikan, membangun mindset sangat penting bagi para pelajar dan generasi muda. Sebab mereka sedang berada pada fase-fase membentuk karakter dan pencarian jati diri. Mereka harus mengenal 2 kategori mindset yang diperkenalkan oleh Carol Dweck dalam bukunya The New Psychology Of Succes (2006). Mindset terbagi 2 kategori yaitu Fixed Mindset (Mindset tetap) yang menganggap kemampuan dan bakat sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah. Mereka percaya bahwa kemampuannya tidak dapat berkembang lagi. Selanjutnya Growth Mindset (Mindset berkembang) yang menganggap kemampuan dan bakat dapat dikembangkan melalui usaha, belajar dan pengalaman. Mereka percaya kemampuannya bisa ditingkatkan.

Dari kedua mindset tersebut para generasi muda harus mengembangkan potensi growth mindset nya. Mereka harus mempunya pemikiran yang berkembang, keberanian mencoba hal baru, mempunyai perencanaan yang efektif, dan tentunya rasa optimis untuk menghadapi segala sesuatu yang mereka hadapi. Lalu bagaimana mereka memulainya untuk mengembangkan growth mindset???

Untuk membangun growth mindset mereka perlu membiasakan hal-hal berikut ini :

  •  Kenali potensi diri ajak mereka untuk mengenal siapa dirinya melalui hal-hal yang mereka senangi dan paling dominan dalam dirinya. Dorong mereka untuk fokus mengembangkan potensinya.
  •  Ajak mereka untuk menyusun rencana hidup agar proses yang dilakukan terukur dan terencana. Begitupun ajak mereka menyiapkan pilihan-pilihan alternatif jika rencana awal gagal.
  • Ajak mereka untuk percaya dan fokus akan proses. Tanamkan pikiran bahwa hasil yang baik tidak lepas dari proses yang baik juga.
  • Ini yang terpenting 'jangan takut gagal'. Mereka harus percaya bahwa kegagalan itu bukan dari akhir dari segalanya. Mereka masih bisa memperbaiki prosesnya atau melakukan hal yang baru agar berhasil. Selain itu tanamkan afirmasi positif disetiap masalah yang dihadapi. Seperti 'sulit tapi bisa' bukan 'bisa tapi sulit' dan 'saya yakin bisa melakukannya'.
  • Biasakan mereka untuk melihat keberhasilan orang lain tidak hanya dari hasilnya saja, melainkan perhatikan prosesnya.
  • Ajarkan mereka untuk bersyukur terhadap apapun yang mereka dapat. Sebab dari pembiasaan ini mereka bisa memahami bahwa setiap orang mempunyai kesempatan dan takdirnya sendiri. butuh kesabaran dalam prosesnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun