Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Berahi Muda Mudi

12 Mei 2024   19:36 Diperbarui: 12 Mei 2024   22:13 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada damai di hati, hatinya gelisah dalam nafsu berahi darah anak muda

Setiap jengkal tubuh kekasihnya di rabanya, pemuda pemudi penuh berahi

Tiap saat ingin bertemu kekasih, demi sentuhan yang katanya "cinta", rasa malu pun tidak ada

Tidak ada Tuhan, niscaya Tuhan tertidur saat "kami" bergumul ria dalam lorong sepi

Larangan Tuhan giat di lakukan; aku muda, aku penuh ambisi, lihatlah..kami penuh cinta

Bebal dan bodoh menjadi kesukaannya, harga diri seorang gadis di obral murah demi "cinta sejati"

Giat ibadah hanyalah muslihat, di tipunya ibu bapak untuk menutupi amisnya zina

***

Dengarlah nasihat ini, renungkan dengan kerendahan hati supaya murka-Nya tidak menimpamu:

Tuhan melihat dosamu dengan telanjang bulat, Tuhan tidak lalai sedetikpun saat menjagamu

Dia, Tuhan yang membenci dosa, kalahkan hawa nafsumu dengan Firman-Nya yang suci

Tidak ada lorong tersembunyi bagi-Nya, segala sesuatu jadi terang sebab kekudusan-Nya

Takutlah dan gentarlah kepada Tuhan Allahmu, tubuhmu adalah milik-Nya, lalu kalian cemarkan ?

Jangan angkuh sebab hasrat muda kalian, dipermalukan adalah kepastian bagi yang congkak di depan Allah

Hai, gadis muda jagalah kekudusanmu, masakan kamu suka di jadikan permainan cinta ? bodoh !

Pandanglah Tuhan Allahmu dan akui dosamu, berbaliklah dari nafsu liarmu, bertobatlah

Tuhan yang penuh kasih setia tidak akan membiarkanmu jatuh dalam dosa kembali, dengarkan kebenaran Firman-Nya dan jadilah sembuh. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun