Bayanganmu semakin pudar, semarak mengejarmu pun hampir sirna
Seperti memandang bulan, indah memang namun jauh tak tergapai
Asa rasa yang meredup meskipun paras manismu sukar di lupa
Baca juga: Puisi | Menemanimu
Cukup menatapmu dari kejauhan menjadi penghiburan diri
Waktu juga menggerus setiap sendi-sendi tulangku di sisa usia
Sukar menerka senyummu, sukar menyelami hati yang berdiam diri
Jika di atas tebing tinggi kamu berdiam, aku di dasarnya
Baca juga: Puisi | Meragukan Hati
Hanya di dalam Roh-Nya kita bertemu, dan di satukan hati
Baca juga: Puisi | Hati yang Sulit
Juga di dalam kasih-Nya kita berdamai dan bersuka cita
Seperti hujan hari ini yang menyegarkan tanah kering, kamu juga menyegarkan hati yang layu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!