Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan | Domba Sesat

28 September 2023   08:49 Diperbarui: 28 September 2023   08:56 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bacaan : Lukas 15: 1-7

 Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

            Dalam perumpamaan ini siapa yang di maksud dengan seekor domba yang sesat itu, dalam pembacaan ayat 7 akan di dapati bahwa domba yang sesat itu adalah orang berdosa, Tuhan tidak hanya memberitakan Injil untuk orang Yahudi, para ahli Taurat maupun orang Farisi saja yang saat itu menganggap diri sebagai orang-orang yang benar yang jauh dari dosa. Siapakah di antara kita yang berlaku benar di hadapan Allah ? sebab di antara yang hidup tidak ada seorangpun yang benar di hadapan-Mu (Maz 143:2). Saudara, kita semua pada dasarnya adalah domba-domba yang sesat dan hilang dari hadapan Tuhan, domba yang dengan segala kelemahan berusaha mencari padang rumput hijau, mencari sumber air segar, namun pada akhirnya yang di dapat hanya kelelahan, keputusasaan, dan kematian sebab domba tanpa penjagaan gembala akan binasa di cabik-cabik serigala malam yang buas.

            Gembala yang baik akan mencari dombanya yang hilang sampai ditemukan, meskipun gembala ini masih memiliki sembilan puluh sembilan domba, dia tidak akan membiarkan satu ekor dombapun mati sia-sia di tengah kegelapan padang belantara dimana serigala buas berkeliaran, dan setelah menemukan domba yang hilang itu gembala membawa domba yang sudah kelelahan itu di atas bahunya. Demikian Tuhan kita, Dia tahu kita telah sesat di dalam dosa, Tuhan tahu kita sudah lelah dengan segala upaya usaha kita untuk mencari damai sejahtera, Tuhan tahu kita dalam kesakitan saat mencoba mencari jalan hidup sendiri, Tuhan tahu kita pasti binasa karena dosa kita, maka Tuhan sendiri mencari saudara dan saya orang berdosa ini, Dia tidak ingin domba-domba kepunyaan-Nya sesat dan terhilang, saat Tuhan menemukan kita, Dia meletakkan kita di atas bahu-Nya yang kuat supaya yang berdosa di selamatkan, yang berbeban berat di berikan damai sejahtera, yang sakit di sembuhkan, yang berduka cita di berikan sukacita, yang lapar dan haus di kenyangkan dan di beri air hidup-Nya yang menyegarkan jiwa, yang lemah di kuatkan, yang hilang pengharapan diberikan pengharapan pasti. Tuhan Yesus Kristus adalah Gembala Agung kita yang tidak pernah meninggalkan orang milik kepunyaan-Nya ! meskipun kita tidak setia namun Tuhan tetap setia !

            Saudara, Tuhan melihat kita berharga sekalipun pada kenyataannya kita hanyalah kain kotor (Yesaya 64:6) yang menjijikkan, saudara tahu apa yang di maksud kain kotor, itu adalah kain pembalut yang dipakai wanita yang sedang datang bulan, kita tahu berapa nilai kita di hadapan Tuhan bukan ? jijik dan najis ! Namun karena Allah mengasihi kita, maka melalui Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan dan Allah kita Yesus Kristus, Dia mencari kita dan membawa kita kembali kepada kawanan domba Tuhan dan terlebih lagi kita menjadi orang-orang yang di benarkan, oleh iman kita kepada Yesus Kristus. Jadi, menjadi milik kepunyaan Allah adalah anugerah semata, bukan karena usaha kita, sebab bukan kita yang mencari Tuhan, namun Tuhan yang mencari saudara dan saya. Ya, dari sudut pandang manusia, manusia berusaha mencari Allah dengan segala ajaran agama-agama yang ada. Namun Allah memandang kita seperti domba yang hilang yang tidak akan dapat menemukan gembalanya, sebab dosa membuat manusia tidak dapat melihat Tuhan, Bersyukurlah sebab Allah ber anugerah kepada saudara dan saya, mencari kita dan membawa domba yang sudah kelelahan ini di atas bahu-Nya dengan penuh sukacita. Saudara, bukan orang benar yang Tuhan cari, namun orang berdosa seperti saudara dan saya ini  yang Tuhan Yesus cari, sukacita di surga untuk satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun