Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warta Gereja | Prioritas

6 Agustus 2023   13:05 Diperbarui: 6 Agustus 2023   13:11 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan : Lukas 10:42

Marta dan Maria, mereka adalah murid Tuhan Yesus yang sangat mengasihi Tuhan. Ketika Tuhan Yesus dan rombongan-Nya tiba di rumah Marta maka Marta sebagai tuan rumah menyambut Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya dengan sangat baik, Marta menyibukkan diri dengan giat dan rajin untuk melayani Tuhan dan para murid-Nya, mungkin menyediakan makanan minuman untuk mereka. Namun Maria saudari Marta hanya duduk saja di dekat kaki Tuhan dan mendengarkan setiap perkataan pengajaran Tuhan seolah tidak memedulikan betapa sibuk Marta melayani para tamunya. Saudara, terkesan Maria ini adalah seorang pemalas bukan ? Namun nyatanya apa yang dilakukan oleh Maria itulah yang Tuhan Yesus kehendaki. Maria tahu bahwa Tuhan Yesus tidak setiap waktu berkunjung ke rumahnya, Maria menggunakan sedikit waktu yang ada untuk menikmati persekutuan bersama Tuhan Yesus, bukankah manusia hidup bukan hanya dari roti saja ?

Jemaat yang dikasihi Tuhan, terlalu sering kita menyibukkan diri dalam pekerjaan kita, terlalu sering kita menyibukkan diri dengan kegiatan pelayanan, terlalu sering kita sibuk dengan keluarga kita, terlalu sering kita menyibukkan diri dengan segala kekhawatiran di dalam dunia ini ! Sampai-sampai saudara dan saya melupakan bahwa Tuhan Yesus Kristus sedang menunggu kita untuk duduk di dekat kaki-Nya bersekutu bersama Dia, muka dengan muka. Terlalu sering kita mengabaikan Tuhan Yesus dengan alasan sibuk bekerja, sibuk kegiatan pelayanan, sibuk kegiatan keluarga. “ Duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya” adalah kesibukan prioritas di dalam hidup kita. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus mencurahkan segenap perhatian hidup kita untuk Dia, bagaimanakah seorang anak dapat mengenal dekat orang tuanya jika anak tersebut jarang bertemu dan memberikan waktu untuk bercakap-cakap dengan orangtuanya?. Jemaat Tuhan, Kristus adalah pusat hidup kita, dan mungkin saat ini kita terlalu congkak dengan meremehkan betapa besar pengorbanan Tuhan Yesus di atas salib untuk menebus dosa saudara dan saya. Sungguh ironi, Yesus Kristus Allah Sang Juruselamat yang telah membawa kita kepada hidup kekal malahan kita abaikan.

Selama kita masih tinggal dalam kemah tubuh ini maka kita tidak akan terlepas dari perjuangan pergumulan untuk bertahan hidup, namun jangan sampai urusan dunia menjadi penghalang bagi kita untuk duduk diam di dekat kaki Tuhan, biarlah Roh Kudus memberikan kita kekuatan supaya kita terus memberikan waktu untuk Tuhan serta menikmati persekutuan dengan Dia. Bapa kita yang di surga pasti pelihara kita, maka jangan khawatir. Amin

GBIS PINTU IMAN :


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun