Waktu yang berlalu kian erat mendekap membuat sesak hati
Bergumul diawang batin antara diam dan sapa
Hening walau gemuruh kilat sambar menyambar bumi
Kekang jari meski abjad menggoda ingin ungkap rindunya
Notif hijau memicu semangat untuk menyapa, namun tidak kali ini
Sia-sia mengejar rindu karena sayapnya mengepak terbang jauh diangkasa
Bumi membuka jurangnya, mari..kuburkan saja hati yang menanti
Batin berbisik melembutkan bumi, jangan murka si manis juga pasti rasa
Angkasa mengumpulkan awan-awan mendung, hendak di curahkan segala rindu hati
Benar saja..hujan membasahi bumi, menyejukkan tanah kering dengan rindu yang berbalas juga
Baca juga: Puisi | Putri Malu
Baca juga: Puisi | Manisku bersedih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!