Gemulai pinggulmu menyibak lamun segar
Pasir-pasir pantai dangkal berhambur sambut dugong lapar
Dugong menyusur pantai menikmati lamun diantara karang kekar
Purnama setia menemanimu hingga hilang lapar
Tarian ekormu yang gemulai timbulkan riak liar
Entah sampai kapan siripmu mengepak, sebab lamun makin sukar
Tak banyak kawanmu sebab diburu demi kenyangkan manusia lapar
Hai laut jangan seret si dugong sampai terdampar
Hai lamun tumbuhlah subur, dugong sedang lapar
Hai manusia hentikan nafsumu, jaga dugong tetap lestari di alam liar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H